Berlapis Keberkahan
Sebelumnya sorry judulnya berasa kayak nyontek bukunya ust Salim A Fillah, tapi isinya ga tentang buku itu 😊. Kapan-kapan deh kita review buku-buku kecenya ust Salim ya (janji lagi, siap-siap lah ditagih).
Kali ini mau cerita aja kok, tentang hal baru yang mungkin jarang sekali aku rasakan lagi akhir-akhir ini.
Hari ini seperti biasa aku di toko dan melakukan aktifitas seperti biasa juga. Lagi asik nulis angka demi angka di deretan kolom laba, tiba-tiba ada ketukan. "Permisi dek" ada seorang ibu berdiri didepan pintu. Ibuk ini kulitnya putih matanya sipit mengenakan jilban yang kebetulan satu merk dengan yang aku kenakan sekarang. Hihihi apalagi kalau bukan merk robbani 😊. Aku langsung berdiri dan mempersilahkan ibunya masuk. Sekilas aku juga sempet-sempetin merhatiin gaun serta kaos kaki yang dikenakan ibuk ini. Bersih sekali.
"Dek, kami mau menawarkan beras hilir (beras petani lokal daerah kabupaten Inhil)" ibuk ini mulai menawarkan produknya.
Aku langsung mencoba mencerna mencari keputusan. Soalnya aku sudah punya langganan beras ladang dari daerah Solok sumatra barat. Tapi sudah 3 minggu entah sebab apa mereka tidak ada kabar. Akhirnya aku coba buka peluang untuk ibuk ini bicara lebih banyak. Aku minta contoh produk. Menurut aku, bagi seorang sales ketika target pelanggan sudah meminta contoh barang, artinya mereka punya peluang 50%. Selama perbincangan, ibuk ini terus menatap aku, aahh jadi gerogi sekali saya. Entah karna simpati atau apa, harga yang pertama dia tawarkan, tiba-tiba dia sendiri yang menurunkan. Walau cuma 3000 rupiah, tapi nilai 3000 /per karung ini bisa dibilang turun jauh lho guys untuk ukuran beras. Aku aja sampai kaget. Karena biasanya untung beras itu cuma sekitaran 3000 sampai 5000 rupiah per karung.
"Eh bukannya tadi harganya segini buk?" Aku heran sama nota yang beliau kasih
"Hehehe, sama dede gpp segitu ajalah" beliau jawab sambil senyum renyah.
"Tapi harga jual tetap sama kayak biasa aja ya de, jangan diturunin hehehe" dia makin senyum.
Ibunya pamit dan nyodorin tangan untuk salaman. Aku ya juga spontan buat cium tangannya. Ibuknya langsung kasih nasehat banyaaak kali sambil jalan aku anter keluar. Beliau juga nyelipin banyak doa buat toko aku. Alhamdulillah 😊. Akhirnya kita tukeran no hp deh 😁. Padahal baru jumpa pertama kali ini, ngobrol pertama kali ini, tapi berasa ruh kita saling kenal dan apa ya, susah lah untuk dijelaskan.
Intinya adalah seperti ungkapan seseorang. Tapi mohon maaf aku lupa dari siapa. Katanya gini,
"Mungkin kau tak tahu dimana rezekimu..
Tapi rezekimu tahu dimana dirimu..
Dari lautan biru, bumi dan gunung..
Allah memerintahkannya menujumu..
Allah menjamin rezekimu, sejak 4 bulan 10 hari kau dalam kandungan ibumu..
Amatlah keliru bila rezeki dimaknai dari hasil bekerja..
Karena bekerja adalah ibadah..sedang rezeki itu urusanNya."
- - -
Alhamdulillah, target #ramadhan30posting
Semoga tetap bermanfaat ya
Da daaahh
Assalamu'alaikum wr wb
Comments
Post a Comment