Hanya Perlu Terbiasa #part2


Sebenarnya bingung ni mau nulis apa, tapi di dalam hati (ntah hati ntah otak ya, sekarang susah bedain kayaknya) banyak sekali yang ingin terungkap namun gagal terungkap. Untunglah tadi tiba-tiba nge line, ngajak seseorang (siapa ya??? 😁) "nulis blog yuk" eh langsung di iyain.. jadilah ni nulis juga. Tapi hasilnya ntahlah ntahlah 😥.

Hanya perlu terbiasa

Memang sulit, bahkan kadang harus merasakan sakit ketika kita memulai sesuatu yang tidak biasanya kita lakukan. Kalau bahasa perikanan ada yang namanya aklimatisasi. Ikan saja perlu untuk diadaptasi ketika masuk ke lingkungan yang baru. Sebelum dimasukkan ke dalam tempat yang baru ikan harus melewati proses yang dinamakan aklimatisasi itu. Tujuannya apa? Ya supaya ikan tidak mengalami stres. Kalau ikan sudah stres, alamatlah bakal mudah terserang penyakit.

Hanya perlu terbiasa,

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Bahkan hari ini aku dikasih tahu seseorang bagaimana cara dia menyelesaikan masalah. Katanya dengan tidur 😂. Bangun tidur masalahnya hilang matanya juga hilang wkwkwk ✌. Karena penasaran aku nanya lagi. "Kamu bisa nge reset perasaan dengan tidur, jadi kalo hari ini sayang, bsoknya sayangnya bisa ilang juga donk?" Aahhh untunglah jawabannya enggak hehehe 😁. Katanya dia cuma bisa ngilangin perasaan yang tak enak aja. Hhmmm betapa enaknya ya bisa gitu. Tapi bener si, sebenernya bisa saja kalau kita punya fikiran bersih. Tidak berfikir negatif terhadap masalah, dan yang pasti tidak punya kebiasaan memanjang-manjangkan masalah 😎.

Hanya perlu terbiasa,

Seperti pada tulisan sebelumnya, untuk menjadi terbiasa adalah dengan kita memulai langkah. Tidak berdiam diri meratapi. Melangkah walau satu langkah perhari. Sembari kita terus berjalan membiasakan diri dengan keadaan yang baru, tentu saja kita juga harusnya mengevaluasi diri. Tujuannya pasti kita sudah tahu, ga jauh-jauh dari agar kita tidak masuk ke jebakan yang sama. Masalah yang sama. Masalah juga bosen kali ketemu kita mulu 😆.

Harapannya, semoga semakin kita melangkah (semoga melangkahnya maju ya) kita semakin terbiasa juga menghadapi setiap halangan. Tidak lagi merasa bingung, merasa susah hati kalau-kalau nanti di depan masih ada masalah yang sama. Kita tinggal bilang "ya elaaahh ini lagi, sana-sana minggir gue dah tahu gimana caranya lepas dari loee".
Coba deh kalau kita mau inget-inget sekarang, kadang kita ketawa kalau inget betapa susahnya dulu menghadapi suatu persoalan. Contohnya gini "iihh yang bodoan lah aku kemaren ya, masak iya aku nangis diputusin dia, tau2 sekarang bisanya aku dapetin yang sejuta kali lebih sholeh dari dia" gubraakkk 😂😀😄 (aminin aja ya teman).

Hanya perlu terbiasa,

Kita harus yakin, setiap apa yang kita alami, baik maupun buruk, adalah pelajaran berharga yang Tuhan kasih untuk kita. Jangan ngeyel. Kalau sudah dikasih ya terima saja dan lakukan yang terbaik. Jangan ngedumel, kecuali ngedumelnya bisa ngedapetin solusi. Nikmati segala prosesnya. Kan katanya nahkoda yang handal itu lahir dari lautan yang ganas (eh bener ga ini substansinya). Jadi syukuri aja apa yang sudah Tuhan gariskan untuk perjalanan kita.

Hanya perlu terbiasa,

Hadapi, hayati, nikmati 😊

Fighting!!!

Nb : sebelum saya disangka sok ngajarin, ok diperjelas saja dulu ya. Sebenarnya tujuan saya menulis adalah untuk mengingatkan diri sendiri. Bahkan apa yang saya tuliskan selama ini adalah suatu hal yang sebenarnya sangat sulit saya lakukan untuk saya pribadi. Harapannya ketika saya sudah menuliskan, brarti saya harus mampu menjalankan 😉. terimakasi banyak buat semua perhatiannya yaa 😊


Comments

  1. Walaupun kakak nulis untuk mengingatkan diri kakak sendiri, tapi Lianty merasa termotivasi juga dengan tulisan kakak ini :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah suatu kehormatan kamu mau berkunjung ke tempat yg tak seberapa ini hehehe..
      makasi yaa 😊😄

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan