All is Well


Kalau sudah nonton film 3 idiot, mesti kalian ga asing kan dengan kalimat ini. Aku juga tahu nya dari film itu si pada awalnya. Kalimat yang seakan membuat kita merasa lebih baik.

Dua bulan belakangan ini, aku beberapa kali dihadapkan dengan sesuatu yang membuat batin terasa panas. Bergejolak. Sesuatu yang tidak ingin aku lakukan, terpaksa aku lakukan. Tapi tidak ada kata yang mampu terucap untuk melawan atau melakukan pembelaan. Ketidak nyamanan itu hanya bisa tersampaikan dengan keluarnya air mata. Sudah..

Tapi, diujung perjuangan melawan tekanan yang terus datang, seakan membuat keimanan semakin menghujam dalam. Yakin bahwa Allah ga akan pernah meninggalkan hambanya dalam kepayahan. Yakin bahwa Allah akan turun tangan ketika aku tidak lagi mampu bertahan.

All is well

Yah, semuanya akan baik-baik saja. Saat aku dirundung gelisah mendalam tentang pemotretan yang dilakukan dengan seseorang yang bukan muhrim. Fix, dalam prinsip yang aku pegang, aku tidak ingin melakukannya. Tapi jika tidak aku lakukan, akan banyak masalah baru yang akan menghampiri. Ternyata, Alhamdulillah Allah menggerakkan hati sang fotografer untuk bertanya, aku maunya seperti apa?. Akhirnya pemotretan tetap berjalan tapi dengan suasana syar'i. Sebelumnya, aku juga dibuat gelisah tentang waktu. Aku diberi tahu bahwa pemotretan kali ini dilakukan 2 hari kemudian diantara waktu ashar sampai habis isya. Artinya aku harus melewati jam magrib. Aku berusaha melobi, tapi tetap tidak bisa merubah jadwal dan akhirnya, lagi-lagi cuma air mata yang bisa mengekspresikan apa yang bergejolak di dalam dada. Apa bisa ya aku menjaga wudhu dan izin sholat diwaktu magrib. Tapi tetap saja aku ragu, dan lagi, apa makeup ini bisa aku bawa sholat?. Tapi, lagi-lagi Allah turun tangan ketika aku tidak lagi mampu bertahan. Besoknya, aku datang bulan. Padahal kalau dihitung, ini agak kecepetan si 😊. Tapi apa si yang ga bisa Allah lakukan. Akhirnya pemotretan berjalan lancar semua senang hihihi 😊..

All is well

Aku pernah dibuat sangat kecewa oleh seseorang. Mungkin, ini kali pertama aku dibuat sekecewa ini sama seorang teman 😊. Mungkin, salahnya ada di aku si. Yang terlalu berharap sampai lupa sama ketentuan Allah.
Ceritanya, ada seorang teman jauh yang katanya mau ke kota tempat aku tinggal. Sebagai temen, aku senang sekali dan langsung membuat rencana ini dan itu. Secara kita kan belum pernah ketemu. Dan banyak sekali yang ingin diceritakan secara langsung. Tapi, sampai kewaktu yang dijanjikan, ternyata semuanya dibatalkan begitu saja. Sepertinya dia memilih untuk pergi jalan-jalan dengan temannya yang lain (Udah gitu diposting pula berhari-hari disosmed, kan sakit hati gueeee 😅). Yahh, menangis tanpa air mata gitu jadinya kan wkwkwk..
Tapiii, Allah bayar kontan yang membuat aku sadar tentang beberapa hal. Allah ngasih aku mimpi yang membuat aku senyum lagi di pagi harinya. Aku mimpi menjemput dia dibandara Pekanbaru. Kita ketemu dengan suka cita dan jalan-jalan. Anehnya, suasana pekanbaru berubah jadi suasana Padang (Padang apa bukit tinggi aku ga jelas). Yang jelas, dingin dengan suasana pegunungan dan ngarai. Pergi makan, foto-foto, cerita. Semua yang aku bayangkan itu terwujud lewat mimpi. Dan ending dimimpi itu, aku harus nganter temen aku kembali kebandara. Nangis gue tu. Akhirnya, baru sadar kalau ketemu sebentar, ujung-ujungnya sedih juga karna ditinggal pulang 😊.

All is well..

Mungkin oleh sebagian orang, cerita aku ini biasa saja dan unfaedah. Tapi, bagi aku, cukup buat aku sadar akan beberapa hal yang memberikan nilai dalam setiap perjalanan hidup. Semoga kedepannya lebih baik.

😊😊😊

Da daaahhh

Wsslm wr wb

Nb : foto dapat dari google

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Hanya Perlu Terbiasa #part2