Atauna el Toufoule (Review)

Assalamu’alaikum Wr Wb

Merdeka!!!!

Selamat 17 Agustus gayss... Walaupun aga aneh ya ngasih selamat 17 an. Tapi entah rasanya aku ngerasa harus diucapkan kayak hari-hari besar lainnya. Mau gimana lagi, jiwa Nasionalis di dalam sini (nunjuk dada) ga bisa dihilangkan walau aku termasuk yang nyinyir sama Pemerintah. Kayak cerita aku dipostinngan lainnya, aku masih bisa berlinangan air mata kalau nyanyiin lagu Indonesia Raya. Terserah dah kalau pada bilang lebay ;p

Ok kali ini aku mau ngereview lagu “Atauna el Toufoule”. Mungkin kebanyakan orang tahunya yang di cover sama Sabyan Gambus ya. Tapi setelah aku browsing-browsing ternyata lagu ini versi aslinya dari Suriah yang menceritakan tentang keadaan anak-anak yang terdampak oleh perang disana. Sedangkan kalau versinya Sabyan, Vidio klip yang mereka luncurkan bercerita tentang Kondisi anak-anak Palestina. Over all, sama ajalah ya. Pokoknya lagu ini menceritakan tentang Child alias anak-anak yang merindukan masa kanak-kanak yang seharusnya bisa ceria seperti anak-anak yang lain.

Bagi yang belum dengerin, coba deh dengerin ya. Aku saranin pake earphon atau headsetnya ya. Biar kerasa merdunya suara si Nisa wkwkwkwk. Tapi ini aku kasih bukan yang vidio klip dari Sabyannya, aku kasih link yang ada Subtitelnya biar berasa hehehe. Kalau yang mau versi Sabyan langsung ke youtube aja ya. trending kok. gampang nyarinya wkwkwk.



Yang butuh lirik, ini dia lirik beserta subtitelnya

أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ
A’touna, A’touna, A’touna Es-Salam
Berikan, berikan, berikan kami kedamaian
جِيْنَا نَعِيْدْكُمْ
Jeena N’ayedkom
Kami datang dengan ucapan selamat berlibur
بِالْعِيْدِ مِنْسْأَلْكُمْ
Bel-Eid Minsaalkum
Dan selama liburan kami tanya kepadamu
لَيْسْ مَا فِيْ عِنَّا، لَا أَعْيَادْ وُلَا زِيْنِهْ
Lesh Ma Fee ‘Enna La ‘Ayyad Wula Zeineh
Mengapa di tempat kami tidak ada dekorasi hari raya
يَاعَالَمْ
Ya ‘Alam
Wahai Dunia
أَرْضِيْ مَحْرُوْقَةْ
Ardhi Mahroo’a
Tanahku habis terbakar
أَرْضِيْ حَرِّيِّةْ مَسْرُوْقَةْ
Ardhi Huriyyeh Masroo’a
Tanahku dicuri kebebasannya
سَمَائْنَا عَمْ تِحْلَمْ، عَمْ تَسْأَلِ الأَيَّامْ
Samana ‘Am Tehlam ‘Am Tes’al El-eiyam
Langit kami sedang bermimpi bertanya kepada hari
وَيْنَ الشَّمْسِ الحِلْوِةْ
Weina Esh-Shames El-Helwe
Dimana matahari yang indah
وَرْفُوْفِ الحَمَامْ
W-Rfouf El-Hamam
Dimana kipasan sayap burung merpati
يَاعَالَمْ
Ya ‘Alam
Wahai Dunia
أَرْضِيْ مَحْرُوْقَةْ
Ardhi Mahroo’a
Tanahku habis terbakar
أَرْضِيْ حَرِّيِّةْ مَسْرُوْقَةْ
Ardhi Huriyyeh Masroo’a
Tanahku dicuri kebebasannya
أَرْضِيْ صَغِيْرِةْ، مِثْلِيْ صَغِيْرِةْ
Ardhi Zgheere Metli Zgheere
Tanahku Kecil, seperti aku, itu kecil
أَعْطُوْنَا السَّلَامْ
A’touna Es-salam
Berikan kedamaian
وَأَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
Waatouna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ
A’touna, A’touna, A’touna Es-Salam
Berikan, berikan, berikan kami kedamaian
سَمَائْنَا عَمْ تِحْلَمْ، عَمْ تَسْأَلِ الأَيَّامْ
Samana ‘Am Tehlam ‘Am Tes’al El-eiyam
Langit kami sedang bermimpi bertanya kepada hari
وَيْنَ الشَّمْسِ الحِلْوِةْ
Weina Esh-Shames El-Helwe
Dimana matahari yang indah
وَرْفُوْفِ الحَمَامْ
W-Rfouf El-Hamam
Dimana kipasan sayap burung merpati
يَاعَالَمْ
Ya ‘Alam
Wahai Dunia
أَرْضِيْ مَحْرُوْقَةْ
Ardhi Mahroo’a
Tanahku habis terbakar
أَرْضِيْ حَرِّيِّةْ مَسْرُوْقَةْ
Ardhi Huriyyeh Masroo’a
Tanahku dicuri kebebasannya
أَرْضِيْ صَغِيْرِةْ، مِثْلِيْ صَغِيْرِةْ
Ardhi Zgheere Metli Zgheere
Tanahku Kecil, seperti aku, itu kecil
أَعْطُوْنَا السَّلَامْ
A’touna Es-salam
Berikan kedamaian
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
Atouna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ
A’touna, A’touna, A’touna Es-Salam
Berikan, berikan, berikan kami kedamaian

I am a child
Aku adalah seorang bocah
With something to say
Yang ingin menyampaikan sesuatu
Please listen to me
Tolong dengarkan aku
I am a child
Aku adalah seorang bocah
Who wants to play
Yang ingin bermain
Why don’t you let me
Kenapa tidak kau biarkan aku
My doors are waiting
Pintuku menunggu
My friends are praying
Teman-temanku sedang berdoa
Small hearts are begging
Sebentuk hati mungil ini memohon
Give us a chance
Berikan kami kesempatan
Give us a chance
Berikan kami kesempatan
Give us a chance
Berikan kami kesempatan
Give us a chance
Berikan kami kesempatan
Give us a chance
Berikan kami kesempatan
Please, please, give us a chance
Tolong, tolong, tolong berikan kami kesempatan
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا الطُّفُوْلِةْ
A’touna Et-Tufoole
Berikan kami masa kecil
أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا، أَعْطُوْنَا السَّلَامْ
A’touna, A’touna, A’touna Es-Salam
Berikan, berikan, berikan kami kedamaian
جِيْنَا نَعِيْدْكُمْ
Jeena N’ayedkom
Kami datang dengan ucapan selamat berlibur
بِالْعِيْدِ مِنْسْأَلْكُمْ
Bel-Eid Minsaalkum
Dan selama liburan kami tanya kepadamu
لَيْسْ مَا فِيْ عِنَّا، لَا أَعْيَادْ وُلَا زِيْنِهْ
Lesh Ma Fee ‘Enna La ‘Ayyad Wula Zeineh
Mengapa di tempat kami tidak ada dekorasi hari raya

Yaah, dari lirik itu kira-kira apa yang kamu rasakan? Biasa saja kah? Kita yang saat ini merasakan kemerdekaan di tanah air, meski mungkin sebagian orang masih merasa belum merdeka seutuhnya, paling tidak pada tanggal 17 Agustus kita masih pernah merasakan kegembiraan  di masa kecil,  misal merayakannya dengan lomba balap karung, makan kerupuk, panjat pinang dll. Menang ga menang biasanya masih dikasih hadiah hiburan sebatang pensil. Tentu saja kita suka cita tanpa ada gangguan dari siapapun. Apalagi gangguan desingan senjata. Yap! Karna kita merdeka dan para penjajah itu sudah diusir dari negri kita ini.

Balik ke lagu

Sebelum aku putuskan untuk ngereview lagu ini, beberapa kali aku nonton MV Reactionnya di youtube. Sebagian MV reaction dari orang asing yang bisa bahasa Indonesia, dan sebagian lagi aku nonton MV reaction dari bule bule asli.  Kaget juga si gue. Ternyata banyak juga fans nya diluar Negri. Sampai-sampai ada yang rela nungguin menit-menit akhir klipnya keluar. Kirain hoax, ternyata beneran banyak MV Reaction dari luar untuk lagunya Sabyan wkwkwk. Ternyata aku termakan isu hattersnya hihihi maafkan aku Sabyan.


Aku nonton sekitar 7 MV reaction. Banyak ya? Hehehe soalnya aku dari dulu kalau suka satu lagu, langsung deh liat dulu reaction dari orang-orang. Lucu + seru si. Kalau dulu sering nonton MV Reaction k-pop (ups wkwkwk).

Dari MV reaction untuk lagu Attuna toefuly Sabyan ini, aku nyimpulin setidaknya 3 hal. Yang pertama, sudah ga zamannya kita menanggapi apa yang terjadi di Palestina pakai sentimen agama. Ini bukan tentang siapa yang menembak dan siapa yang ditembak. Ini tentang humanity. Dimana rasa kemanusiaan kita saat ada sesama manusia di sana, setiap hari dihujani peluru. Kita baru hujan air aja dah uring-uringan. Gimana mau hujan peluru?  Baru hujan air aja, dah beralasan telat datang kesekolah. Nah mereka mau kesekolah dihujani peluru masih tetap semangat buat sekolah. Kita kerja bergelimangan keringat sedikit aja dah ngeluh sampai besok pagi. Nah mereka bergelimangan darah untuk meraih kemerdekaannya. Malu ga tu kita yang setiap hari mengeluh ini dan itu.

Kesimpulan aku yang kedua, salut si sama Sabyan. Salah satunya dengan lagu ini mereka secara ga langsung bisa membuka mata dunia. Seenggaknya, bagi yang nonton vidio klipnya, dalam hati mesti terlintas secuil harapan untuk kemerdekaan bagi warga palestina. Oya, menurut aku kalau Sabyan kasih subtitel di vidio klipnya, aku rasa bule-bule itu ga Cuma merinding sama berkaca-kaca doank karna dengerin suaranya Nisa, tapi juga bisa nangis dari awal sampai akhir deh menghayati lagunya.  Buktinya pas English version mereka langsung ngelus dadanya hihi.

Terus kesimpulan yang ketiga adalah, hmmmm ya itu. Bersyukur lagi masih bisa bernafas dengan tenang. Masih bisa ibadah dengan tenang. Masih bisa main sama temen-temen. Masih bisa makan sama mamak. Masih bisa nyari duit dengan aman. Aaahhh pokoknya Alhamdulillah Indonesia sudah merdeka. Ga heran deh setiap 17 an kita dipaksa buat pasang bendera. Karna nyatanya memang merebut kemerdekaan itu sulit sekali. Apalagi kemerdekaan kita ini didapat bukan dari hadiah. Tapi direbut dengan pengorbanan para pejuang. So please, hargai ya gess..

Ok itu ajalah kayaknya yaaa. Semoga bermanfaat.

Oya satu lagi deh. Happy b day mamiii.. hehehe.. mamak ultah nya 17 Agustus juga wkwkwkwk..

Dadaaaahh
Maaf kalau ada salah kata

Wsslm wr wb

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan