Riau, Negri Di Awan


Assalamu'alaiku wr wb..

Halo selamat pagi dan selamat 1 Agustus gess..

Ga terasa dah ganti bulan lagi, Alhamdulillah masih dikasih nafas yang panjang dan sekali lagi bisa menyaksikan suasana Riau yang seperti korea selatan dimusim dingin 😊..

Yap!!! Dari beberapa hari yang lalu, aku dibangunin sama suara helikopter (dododododot gitu lah) yang lalu lalang diatas rumah. Pagi, siang, sore adaa aja. Pagi ini aku hitung sudah 4 heli yang melintas membawa semacam tong air. Aku jadi ngebayangin kalo ada kesalahan sedikit saja dan tong itu jatoh diatas rumah 😱 bisa porak poranda kehidupan gue 😓.

Dilihat dari langit dan udaranya, memang sepertinya kita bakal menikmati kabut asap lagi. Kalau kata upin ipin, jerebuu.. ini kabut asapnya masih tipis, tapi ditoko aku penjualan obat batuk dan obat demam dah lumuyan banyak. Kebanyakan yang sakit anak-anak. Hhmm siaann 😷

Dari kemaren mamak nanya-nanya, yang kebakaran hutan mana ya? Aku juga belum dapet info ni. Soalnya di tv juga belon keluar beritanya. Semoga deh bapak-bapak pilot helikopternya rajin-rajin dan sehat-sehat selalu, supaya bisa terus bekerja bawa tong air buat nyiram kebakaran yang entah dimana lokasinya itu.

Bicara tentang kabut asap yang buat kita berasa di korea, aku kayaknya punya cerita ucul ucul (kalo kata anak sekarang 😴). Terutama waktu kabut asap yang paling parah tahun 2014/2015 lalu (kalo salah tegor ya). Waktu itu jangankan sekolah-sekolah, kampus juga diliburkan (horeeeeeeee 😆). Aku ingetnya waktu itu aku ikut DM 1 (apa itu DM? Ada deeehh 😆). Intinya waktu itu, isu yang di jadikan bahan untuk FGD adalah tentang kabut asap yang bikin kita pada diliburin.  Ada salah satu temen yang retorika gini kira-kira "pemerintah sengaja membiarkan kabut asap ini tetap terjadi terus menerus, supaya kita ga bisa kuliah, akhirnya kita jadi generasi yang bodoh!! Dan mereka seenaknya bisa membodohi kita dengan kebijakan tipu dayanya" 🙆Wkwkwk. Waktu itu posisi temen aku itu emang di barisan oposisi ceritanya. Dan aku dibarisan koalisi. Tapi jujur dalem hati aku agak terbahak juga. Luar biasa kritisnya hihihi..

Selain itu, pada tahun yang sama kita disibukkan dengan agenda PKM dari Dikti. Jadi bagi kita yang emang hobi berburu dana untuk keperluan research, akhirnya disibukkan untuk menyiapkan proposal.  Nah karena momentnya kabut asap, otomatis proposal yang banyak dibuat adalah proposal gagasan tertulis tentang penanggulangan asap. Ada salah satu temen yang mengangkat tema "masker aroma terapi" 😆. Pertama denger, aku langsung "lho lho, buat apa?biar nyaman walau hidung sama mulut ketutup masker?"  terus temen aku tu bilang "biaren, yang penting gue punya konsep, dan literaturnya juga ada weekk 😜" hahaha 😊. Aahh fightiiing lah pokoknya.

Di zaman itu (ga tau ya kalo sekarang), diterima ataupun enggak proposal kita, pokoknya setiap proposal yang berhasil dikumpulkan, tetep terima honor. Ya itung-itung uang apresiasilah gitu. Lumuyan juga si bagi anak kos-kosan 😊. Bahkan ada satu orang sampai ngajuin 3 propsal. Diterima ga diterima lumayan juga dapet tambahan uang jajan hehehe. Cuma ya, ngerjain proposal butuh meras otak sama mata kudu dikasi ganjelan supaya bisa begadang buat ngerjain 😊. Pokoknya akupun jatuh cinta sama mahasiswa/i yang gerusak gerusuk dikejar dateline pengerjaan proposal PKM hihihi. Mahasiswa sejati. Ibadah taat, aksi kuat, prestasi hebat!!.. terimakasih juga buat Dikti karena mau mengapresiasi mahasiswa yang mau ngabisin waktunya bersama laptop untuk kegiatan sepositif ini.

Balik ke Negri di awan ya,

Biasanya, pas musim asap gini, banyak orang-orang yang foto-foto. Pokoknya ala-ala negri diawan gitu. Ga heran timeline medsos isinya foto mereka yang pegang sebuah kertas bertuliskan "dapat salam dari .... , kapan mampir ke negri diawan?".. aahh pokoknya banyaklah gaya mereka.. tapi hasil fotonya beneran apik lho hehe.. bener-bener berasa ada dimusim dingin korea selatan wkwkw..

Tapi, kalau di korea udaranya bagus, seger, sedangkan Negri diawan Riau ini udaranya sampai pada tahap "berbahaya". Pantauan pencemaran udara semacam ini sangat sering terjadi dan rambu-rambunya bisa kita lihat di samping lampu merah. Hebatnya orang Riau, walau dah ada rambu kalau kondisi udara sangat bisa membunuh siapapun, tapi kita tetep santai keluar rumah hihihi.



Nah yang terakhir, kalau musim kabut asap gini, jangan harap deh penerbangan kamu ke Riau bakal lancar jaya. Siap-siap delay berjam-jam bahkan berhari-hari kalau kabutnya emang parah. 

Tambahan deh ya, hmmm, aku fikir Indonesia emang perkasa. Salah satu buktinya ya kabut asap ini 😊. Kenapa coba?. Pernah liat berita kan kalau negara-negara tetangga kita marah-marah karena asap yang kita kirim? Hihihi.. baru dikasih asep aja mereka dah kalang kabut kan? Wkwkwk.. padahal setiap hari (kalau ga musim asap) mereka diem dan ga bayar tuh atas oksigen yang kita kirim dari suburnya hutan Indonesia kita. Hmmm, ga kebayang kalau hutan di kalimantan kita bakarin semua. Musnah ga ya mereka ✌..

Dah ya,

Jangan lupa, tegor aku jika salah

Wsslm wr wb

Da daaahhh

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan