Prepare For Ramadhan

Tidak terasa ramadha sudah di depan mata. Bulan yang paling dirindukan. Bulan yang paling menjanjikan menambah pundi-pundi amal dan pengampunan. Bahkan, bulan ini banyak menyimpan keajaiban. 


Dulu waktu masih kuliah, menjelang ramadhan aku senang ikut tarhib ramdhan. Semacam event penyambutan bulan nan suci ini. Semarak sekali. Bahkan kalau diingat-ingat lagi, aku juga pernah satu kali jadi koordinator salah satu bidang di event tersebut. Walau aku akui waktu itu acaranya tidak sesuai ekspetasi yang dimusyawarakan, tapi Alhamdulillah aku bersyukur pernah dikumpulkan, dan duduk bersama orang-orang sholeh yang menyejukkan pandangan dan hati. Dari perkumpulan-perkumpulan seperti itu aku jadi percaya dan yakin sekali kalau islam bukan sarang teroris. Dan pemuda islam yang bener-bener memang berada dalam barisan islam, hatinya islam otaknya islam, tidak mungkin rasanya menjadi seorang teroris (eh kok jadi kesini, ahh efek bom barusan).

Balik ya,

Yap!! Karena ramadhan sudah tinggal menghitung hari. Aku jadi kusuk abuk (bahasa sini, artinya apa ya? Pokoknya itulah) mempersiapkan segala sesuatunya. Kalau mau tahu, yok lah scroll ke bawah 👇

Yang pertama, persiapan fisik dan mental. Akhir-akhir ini kondisi kesehatan aku sendiri memang sedikit menurun. Efek kelelahan, makan kurang teratur, tidur larut, cuaca tak menentu, daaaaan tentu saja banyak fikiran. Semuanya jadi biang masalah yang bikin sistem imun dalam tubuh jadi lemah. Maka dari itu, mulai hari ini detik ini harus pandai-pandai menjaga kesehatan. Dibantu juga dengan minum vitamin daaaan madu. Sesuai sunnah 😊. Sehat dapet, pahala dapet.
Kalau untuk mental (mental ya, bukan mentel), mungkin dengan mulai lebih banyak istighfar dan ditambah lagi tilawahnya. Supaya nanti pas sudah masuk ramadhan, kita ga cuma puasa makan. Tapi puasa marah, puasa bohong, puasa ngelawan mamak, dll. Jadi mulai sekarang kudu sering-sering tarik nafas panjang dibarengi dengan istighfar sebanyak-banyaknya supaya setan yang deket bisa cepet pergi karna gerah.

Yang kedua, persiapan untuk buka tabungan ramadhan. Yap!!!! Bulan ramadhankan kesempatan kita setahun sekali buat nabung lebih banyak untuk bekal diakhirat. Jadi jangan takut buat bongkar celengan buat banyakin infak. Infak sedekah ya, bukan infak iuran faksa. Rugi sekali kalau dalam sehari dibulan ramadhan kita ga nyiapin takjil bagi orang yang berpuasa. Karena jelas dalilnya, bagi siapa yang memberi makan orang yang berpuasa dibulan ramadhan, maka pahala orang yang berpuasa itu juga kita dapatkan. Jadi inget, dulu waktu masih dikampus kita rebutan giliran ngasi makanan untuk bukaan. Moment ajaib ini bener-bener ga akan terlupakan guys 😢.
Atau bagi kalian yang sekarang masih stay with family, ga ada salahnya kita sisihin tabungan kita buat menyediakan bahan makanan di rumah. Misal, beli sekarung beras. Waah, setiap hari orang rumah buka puasa sama sahur dari berasnya kamu.. wiiihh itu baru namanya semangat fastabiqul khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Aahh pasti banyak malaikat yang cemburu sama kamu 😊.

Yang ketiga, yang pasti persiapan ruhiah. Mungkin agak sama dengan persiapan mental tadi ya. Persiapkan ruhiah kamu. Niat yang tulus untuk sungguh-sungguh ibadah dibulan ramadhan ini. Walau kalau persiapannya sekarang agak telat karna ramadhan dah deket, tapi gpp. Lebih mendekat lagi kepada Allah. Perbanyak doa, semoga kita diberikan kekuatan untuk menjalankan ibadah dibulan ramadhan nanti.

Yang ke lima, list agenda ramadhan. Yang satu ini ga boleh ketinggalan ya. Seperti biasa, anggap saja kita sedang menjalankan misi mengalahkan yang namanya hawa nafsu. Jadi, kita butuh strategi supaya mendapatkan kemenangan. Salah satu strateginya adalah membuat list agenda ramadhan. Kalau tahun kemarin kamu sudah buat, ini bisa dijadikan bahan evaluasi. Apa saja kelemahan dan kekurangan kita saat menjalankan ibadah puasa. Jadi tahun ini kita bisa menutupi kekurangan itu. List agenda ramadhan versi aku biasanya, targetan yang ingin dicapai selama ramadhan. Misal, khatam alqur'an satu kali, full taraweh, full tahajud, full dhuha, baca satu buku pencerahan keagamaan, nulis 30 artikel, bantu-bantu masak buat bukaan, dll. Itu yang namanya target. Gpp kalo ada yang cemeeh. Bilang kita pamerin ibadah. Inget ya guys, yang namanya kebaikan itu bisa menular. Jangan lagi ragu, satu kebaikan kita tidak akan bisa merubah dunia. Pasti bisa kok. Jadi ayo mari ramai-ramai kita tularkan kebaikan yang saat ini masih bisa kita lakukan.

Yang terakhir, minta maaf sebelum masuk ke medan perang. Biasanya orang-orang maaf lahir bathin pas mau lebaran, tapi kalau aku selain pas lebaran, juga diusahakan sebelum ramadhan. Rasanya lebih afdhol aja gitu. Mungkin karna jadi merasa lebih nyaman melakukan setiap aktifitas nanti. Ga lagi terganggu fikiran-fikiran negatif atas kesalahan-kesalahan kita pada orang lain. Jadiiiiii, sebelum masuk ramadhan, sekalian ya, pada kesempatan kali ini ane mohon maaf lahir bathin sama sahabat bloger semuanya. Mohon maaf kalau selama ini banyak kata yang menyinggung perasaan. Walau jempol dan jari-jari lainnya ini bertulang tidak seperti lidah yang tak bertulang, tapi tetep mungkin saja pada banyak kesempatan mengeluarkan kata-kata yang tidak enak dibaca. Maafin yaa...

Marhaban ya Ramadhan,

Selamat menyambut bulan suci ramadhan semuanyaaaa... yeeeeyyy...

Wsslm wr wb.

Nagisa

Comments

  1. Kusuk abuk??? What the meaning???? Haduhh, itu bahasa apaan cin,,, prepare ramadhan, itungan hari lagii. Jom aa,, sama" di list kan apa" perihal yg mau d target kan untuk esok,,, marhaban yaa ramadhan,,, bertemu kah kita?? Semoga...
    Jazakilah untuk tips prepare ramadhan nya cinn... 😍😍😘😘😘

    ReplyDelete
  2. Kusuk abuk tu macam kamu ditelpon dosen pagi-pagi belum mandi skripsi belum diprint ditunggu dosen 5 menit harus sampai kampus.. macam tu lah kira2..

    Btw, maaf lahir bathin nana.. 😊

    ReplyDelete
  3. Ahahay,, klo itu mah dj biasa,, kuliah ndak mandi oun biasa... Ckckckck... Iya kakak sayang maaf lahir batin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan