Senja

Kali ini aku berusaha untuk tegar melepas terang dan menunggu gelap. Hanya tertegun menatap langit, dan hiruk pikuk orang berlalu lalang yang semuanya bergegas menyelesaikan pekerjaannya hari ini.

Foto : google

Tapi kenapa langkah ini begitu gontai? Seakan malas untuk melanjutkan perjalanan. Aku tunggu kumandang adzan itu selesai lantas berdoa sejenak. Kembali termenung cemburu melihat orang berbondong-bondong menunaikan sholat yang hari ini aku tidak bisa menunaikannya. "Almatsurat saja" fikirku. Merogoh seisi tas dan aahh, ternyata aku tidak membawanya. Suatu kemunduran. Dan aku lagi-lagi melewatkan dzikir disenja ini.

Kembali langkah ini semakin gontai. Tidak sanggup untuk kembali, tapi aku sangat ingin untuk kembali. Rindu melingkar, merindukan taman-taman syurga. Kapan aku diminta untuk kembali lagi? Panggil aku, aku pasti datang dengan wajah berseri.

Wajah-wajah yang aku rindukan berkelebatan terbayang diantara senjaku hari ini. Apakah aku telah digantikan? Digantikan dengan orang-orang yang lebih baik. Tentu saja mungkin. Dan aku, hanya bisa menatap penuh dengan cemburu. Kapan aku diminta untuk kembali?

~~~~

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan