Sendal Jepit

Kisahnya, setiap pagi aku buka toko, selalu ada ibu-ibu yang berjalan cepat sambil menggandeng erat tangan anaknya. Setiap pagi berjalan ke hulu, dan sore hari balik ke hilir. Saking penasarannya, pernah aku cari tahu kemana ibu ini mengantar anaknya? Jauh kah? Ternyata, ibu ini kerja di restoran padang tidak jauh dari toko ku. Sedangkan anaknya setiap pagi ia antar ke rumah neneknya dan sore hari dijemput lagi untuk pulang. Rumah neneknya itu, menurutku jauh sekali kalau harus berjalan kaki kesana. Ditambah harus melewati satu tanjakan. Ibu ini memang luar biasa.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya disore hari, akhirnya ibu dan anak ini mampir ke toko ku. Padahal sebelumnya aku rasa mereka selalu lalu lalang dan tidak pernah melirik ke sini. Sedih.

Tapi sore itu mereka mampir. Ternyata?? Anaknya hyper aktif. Kesana kemari lari-larian minta dibelikan ini itu. Aku baru tahu, itulah alasan ibu ini berjalan cepat saat melewati toko ku dan memegang erat tangan anaknya. Seorang anak umur 3 tahunan yang tidak bisa dilarang keinginannya dan seorang ibu yang berjuang sendirian mencari uang. Yah kalian pasti mengerti kan?

Di kasir, ibu ini mengeluarkan uang dari amplop (oowh ibu ini baru gajian kayaknya, fikirku). Tapi kemudian dia bercerita. Restoran padang tempatnya bekerja ditutup (Duaaarr!!! Aku kaget seketika mendengar itu). "Ini uang pesangon sama uang hadiah dari bos" ceritanya sambil sedikit senyum. Aku cuma bisa membalas senyumnya tidak tahu harus berkata apa. Saat itu, anaknya membeli tas, sekotak lolipop, botol minuman, dan jajanan lainnya. Setelah bayar, pandangan ibu ini beralih ke sendal jepit yang tidak jauh dari kasir. Dia beranjak kesana dan memilih. "Tambah ini satu lagi dek" katanya. Ibu itupun langsung mengganti sendal jepitnya yang lama dan langsung memakai sendal jepit yang baru. Dia kembali tersenyum kali ini agak lebar. "Liatlah ni sendal, dah bolah balik putus ibuk sambung lagi. Sampai bolong hehe" tawanya sambil bercerita dan memperlihatkan sendal jepitnya yang lama. "Sendal inilah ni yang ibuk pakai lalu lalang sejak lama". Dia melanjutkan ceritanya. Sedangkan anaknya dah lari keluar riang gembira dapat tas baru dan sekantong penuh jajanan.

"Jadi rumah makan itu ditutup ya buk?" aku nanya juga akhirnya. "Hha, iya.. sekarang diganti sama pabrik air mineral.. tapi Alhamdulillah ibuk masih dikasi kerja di rumah makan kecil sebelahnya". Syukurlah..

Bagaimana dengan sendal jepit yang menemani hari-hari ibu ini?? Yap!! Diam-diam aku simpan 😊. Aku pakai juga malah sekedar keluar masuk toko. Barusan juga aku pakai, sampai kaos kaki yang aku pakai basah wkwkwk. Gimana ga basah, sendalnya kan dah bolong dibagian tumit pula.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah ibu ini? Tentu banyak sekali toh.

Ambil kesimpulan masing-masing aja ya..

semoga bermanfaat..


~~~

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan