Dunia Belum Berakhir
Gambar : google |
Assalamu'alaikum wr wb
Salamat malam halooo
😊😊😊😊😊
Balik ke blog challenge yang harusnya diposting semalam, tapi karena abis minum obat langsung terpulas, jadilah ngeposting dimimpi doank. Gpp ya, yang penting malam ini dobel posting..
Btw, judulnya Dunia belum berakhir ya, hmm ok
Kadang, ketika kita merasa memiliki masalah yang berat, saking beratnya sampai kita merasa tak sanggup lagi untuk melakukan apapun. Tapi apa daya, toh dunia belum berakhir, bumi masih berputar, matahari masih belum berhenti bersinar, perutpun masih bisa merasakan lapar. Jadi, apa yang seharusnya kita lakukan? Apalagi kalau bukan mengambil apa yang jadi hak kita (oii jgn sampe lupa yg wajib jg ya). Apa hak kita? Ya bernafas, ya makai jalanan untuk berjalan, dan tentu saja mendapatkan penyelesaian dari masalah yang sedang kita hadapi. Kita punya hak kok untuk itu. Kita berhak untuk hidup bahagia, kita berhak untuk hidup berkecukupan dan lain sebagainya. Tapi, kita harus nyadar, hak kita itu tidak serta merta datang begitu saja. Harus diambil. Dijemput dulu. Seperti waktu kita mengambil hak untuk mendapatkan sembako murah di kelurahan. Harus dijemput kan? Kalau ga dijemput mau ga mau jadi santapan orang kelurahan 😊.
Kalau saat ini, kamu merasa begitu banyak beban hidup yang harus kamu pikul, pokoknya kamu harus segera sadar. Dunia belum berakhir. Masih bisa bernafas, masih bisa merasakan dag dig dug di dada. Kalau kita terus meratap, ga akan ada hal positif apapun yang terjadi. Coba sesekali datang ke pasar pagi-pagi. Jangan mall. Tapi pasar yang subuh-subuh sudah ramai. Disana akan banyak hikmah yang bisa kita dapat. Subuh sekali, bahkan kebanyakan orang belum membuka matanya, di pasar seperti itu sudah sangat riuh. Kamu tahu, ga mungkin satu saja orang-orang yang ada di pasar itu terlepas dari permasalahan hidup. Aku berani jamin, pasti setiap masing-masing orang disana ada masalahnya. Tapi, dengan kapasitas masalah yang berbeda. Ya iya lah, karena "Tuhan tidak akan membebani kita dengan masalah yang melebihi kemampuan kita". Tak ada beban tanpa pundak.
Dunia belum berakhir, daripada terus memikirkan kapan berakhirnya, lebih baik kita memikirkan apa yang akan kita tinggalkan sebelum semuanya benar-benar berakhir. Aku rasa, setiap orang memimpikan akhir yang indah. Walau tidak bisa dipungkiri, setiap kata akhir, tidak akan lepas dari tetes air mata. Entah itu air mata sedih, haru, atau bahagia.
Dunia belum berakhir, carilah satu saja sesuatu yang setiap pagi bisa membuat kita berfikir untuk tersenyum. Suatu hal yang mungkin sederhana, tapi bisa membuat kita bahagia. Pasti ada, kita hanya perlu membuka mata dan hati kita.
Dunia belum berakhir, tetap berkarya dan semangat mengukir sejarah. Sejarah tentang betapa bahagianya kehidupan kita selama masih ada di atas bumi ini. Betapa bermanfaatnya kehidupan kita untuk orang lain 😊.
Fightiing!!
😊😊😊😊😊
Balik ke blog challenge yang harusnya diposting semalam, tapi karena abis minum obat langsung terpulas, jadilah ngeposting dimimpi doank. Gpp ya, yang penting malam ini dobel posting..
Btw, judulnya Dunia belum berakhir ya, hmm ok
Kadang, ketika kita merasa memiliki masalah yang berat, saking beratnya sampai kita merasa tak sanggup lagi untuk melakukan apapun. Tapi apa daya, toh dunia belum berakhir, bumi masih berputar, matahari masih belum berhenti bersinar, perutpun masih bisa merasakan lapar. Jadi, apa yang seharusnya kita lakukan? Apalagi kalau bukan mengambil apa yang jadi hak kita (oii jgn sampe lupa yg wajib jg ya). Apa hak kita? Ya bernafas, ya makai jalanan untuk berjalan, dan tentu saja mendapatkan penyelesaian dari masalah yang sedang kita hadapi. Kita punya hak kok untuk itu. Kita berhak untuk hidup bahagia, kita berhak untuk hidup berkecukupan dan lain sebagainya. Tapi, kita harus nyadar, hak kita itu tidak serta merta datang begitu saja. Harus diambil. Dijemput dulu. Seperti waktu kita mengambil hak untuk mendapatkan sembako murah di kelurahan. Harus dijemput kan? Kalau ga dijemput mau ga mau jadi santapan orang kelurahan 😊.
Kalau saat ini, kamu merasa begitu banyak beban hidup yang harus kamu pikul, pokoknya kamu harus segera sadar. Dunia belum berakhir. Masih bisa bernafas, masih bisa merasakan dag dig dug di dada. Kalau kita terus meratap, ga akan ada hal positif apapun yang terjadi. Coba sesekali datang ke pasar pagi-pagi. Jangan mall. Tapi pasar yang subuh-subuh sudah ramai. Disana akan banyak hikmah yang bisa kita dapat. Subuh sekali, bahkan kebanyakan orang belum membuka matanya, di pasar seperti itu sudah sangat riuh. Kamu tahu, ga mungkin satu saja orang-orang yang ada di pasar itu terlepas dari permasalahan hidup. Aku berani jamin, pasti setiap masing-masing orang disana ada masalahnya. Tapi, dengan kapasitas masalah yang berbeda. Ya iya lah, karena "Tuhan tidak akan membebani kita dengan masalah yang melebihi kemampuan kita". Tak ada beban tanpa pundak.
Dunia belum berakhir, daripada terus memikirkan kapan berakhirnya, lebih baik kita memikirkan apa yang akan kita tinggalkan sebelum semuanya benar-benar berakhir. Aku rasa, setiap orang memimpikan akhir yang indah. Walau tidak bisa dipungkiri, setiap kata akhir, tidak akan lepas dari tetes air mata. Entah itu air mata sedih, haru, atau bahagia.
Dunia belum berakhir, carilah satu saja sesuatu yang setiap pagi bisa membuat kita berfikir untuk tersenyum. Suatu hal yang mungkin sederhana, tapi bisa membuat kita bahagia. Pasti ada, kita hanya perlu membuka mata dan hati kita.
Dunia belum berakhir, tetap berkarya dan semangat mengukir sejarah. Sejarah tentang betapa bahagianya kehidupan kita selama masih ada di atas bumi ini. Betapa bermanfaatnya kehidupan kita untuk orang lain 😊.
Fightiing!!
Comments
Post a Comment