Setiap Anak Itu Unik

Halo
Selamat malaam,
Balik lagi diblog challenge malam minggu. Ternyata nunggu seminggu itu cape juga ya wkwkwk..

Seneng juga si rasanya, masih ada anak Indonesia yang mau ngabisin malam minggunya buat ngelakuin sesuatu yang bermanfaat. Contohnya ya dengan menulis seperti ini. Tentunya menulis sesuatu yang baik ya. No sara, no bully, no galau 😁😄😅. Tetap semangat temen-temen bloger jomblowerrrrr..

- - - - -
Setiap anak itu unik,

Aku tertarik untuk menulis tentang tema ini. Kalau kamu pernah nonton film india yang judulnya Tare, mungkin kamu tidak asing dengan kalimat "setiap anak itu unik". Soalnya di film itu memang bercerita tentang seorang anak yang mengidap dislexia. Guru-gurunya sama sekali tidak mengerti dengan permasalahan yang dihadapi anak ini. Juga orangtuanya. Sampai akhirnya si anak dimasukkan ke sekolah asrama dengan disiplin tinggi. Karna semua orang beranggapan kalau si anak adalah anak yang pemalas dan nakal. Padahal, dia hanya memiliki keunikannya sendiri.

Sekarang ini aku pun bisa dibilang banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak. Dari jam 11:30 wib sampai jam 14:30 aku mengajar les anak kelas  1 SD di rumah. Kemudian dilanjutkan ngajar privat 1 orang anak TK. Jam 17.30 lanjut lagi ngajar anak-anak yang lain sampe jam 20.00 wib. Meski jujur aku tidak punya kemampuan mempuni tentang dunia mengajar, tapi Alhamdulillah sejauh ini berjalan lancar. Walau agak stres sedikit menghadapi anak-anak dibawah 10 tahun. Bahkan dibawah 5 tahun.

Setiap anak memang unik. Setiap anak punya kemampuan yang berbeda. Bahkan aku punya murid kembar indentik laki-laki kelas 1 SD. Dalam hal belajar dan pengembangan diri, terlihat sekali perbedaannya. Namanya zaka dan zaki. Zaka pandai lancar membaca, tapi lambat menulis, sedangkan Zaki sebaliknya. Awalnya aku selalu dibuat ngantuk menunggu Zaka selesai menulis. Bahkan aku sempat emosi juga mengajari Zaki membaca. Sampai bolak balik istighfar malah 😁. Cuma ya balik lagi, aku benar-benar tidak bisa memaksakan keduanya jadi sempurna. Aku cuma bisa berusaha membantu agar keduanya mau belajar, titik.

Sejak giat mengajar les, aku jadi sering terfikir, dulu gimana ya guru-guru menghadapi aku. Mereka pernah aku buat stres juga ga ya? Kayaknya pernah 😅. Terutama waktu ngajarin ngaji. Heheheh. Aku inget banget awal belajar ngaji itu sejak masih sebelum SD. Rasanya kok susaaahh sekali nyambungin huruf-hurufnya. Tahulah kan gimana galaknya guru ngaji zaman antah barantah dulu. Kemana-mana bawa rotan 😁. Nunggu giliran sampai lutut gemeteran 😨. Hehehe tapi itu dulu, sekarang ustadz ustadzah nya lembut-lembut, sabar-sabar.

Eeeehhhh kok lari kemana iniiiii,

Balik, setiap anak itu unik,

Sebagai orang tua, atau sebagai yang dituakan, sebaiknya kita lebih peka terhadap kebutuhan anak-anak kita. Tidak lagi memaksakan kehendak. Kalau kata lagu maidani, "seperti kaca yang berdebu". Kalau terlalu keras membersihkannya, maka dia akan pecah. Tapi kalau terlalu lembut, kacanya jadi burem. Pandai-pandailah yaa...

Hhmmmm, kalau mau lebih menghayati tentang keunikan seorang anak, aku rekomen banget kalian nonton film india Tare itu. Siap-siap tisue yaa 😁. Film nya menurut aku TOP lah..

Segitu aja ya, yang ngasih challenge dah ketok ketok line wkwkwkwk...

Semoga bermanfaat,

Da daaaaahh

Wsslm

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan