Melepasmu
Assalamu'alaikum wr wb
Malam ini, terasa ada gemuruh di dalam dada. Gemetar. Perasaan apa ini? Yang aku tahu, kamu akan segera pergi. Kamu yang luar biasa menjaga dirimu dengan ibadah yang rasanya tak bisa aku tandingi. Kamu yang selalu mengatakan "iya" jika aku butuh. Apa aku mulai takut, tidak ada lagi yang menjagaku disini setelah kamu pergi?
Sebenarnya, aku bukanlah siapa-siapa jika di kumpulkan dengan orang-orang seperti kamu. Selama ini, aku hanya bagian pelengkap dari kisah hidupmu. Tapi biar bagaimanapun, ntah kenapa ada yang hilang saat kamu mengatakan akan segera pergi. Terasa ada penyesalan mengapa selama ini aku diberi kesempatan untuk berdekatan dengan orang sehebat kamu, tapi aku tidak banyak menghabiskan waktu untuk berjuang bersama.
Terimakasih, jazakillah, sudah memasukkan aku sebagai pelengkap kisah perjuanganmu. Meski bukan bagian terpenting, tapi aku sangat bersyukur pernah duduk berdua dan menceritakan sedikit keluh kesahku di jalan panjang ini. Dan tidak seperti yang lain, kamu selalu menerima ceritaku apa adanya tanpa sedikitpun menyela atau bahkan menyalahkan aku. Tidak pernah memberi nasehat kecuali memang aku yang memintanya. Disinilah letak kenyamananku bersama kamu.
Kamu bisa jadi guru spiritual, guru ngaji, motivator, tapi sekalipun kamu tidak pernah menunjukkan sikab kalau ilmu kamu jauh lebih tinggi dariku. Selalu bersahaja. Aahh gak cukup waktu kalau semua kebaikanmu aku ceritakan disini, karena memang kamu begitu luar biasanya.
Tapi, mau tidak mau, aku harus segera melepasmu. Karena kamu punya tugas mulia disana. Menyempurnakan agama dan menutup masa sendirimu. Saatnya kamu maju lagi satu langkah mendahuluiku dalam perjalanan hidup ini. Seperti dulu, kamu berhasil bikin orangtua ku ngomel karena kamu duluan wisuda 😊. Maaf juga karena orangtuaku selalu menjadikan kamu patokan dalam langkah-langkah kaki kecil kita. Ya bagaimana lagi, cuma kamu yang mereka percaya.
Sekali lagi, jazakillah khair ukhtina Fitrialisma S.Pd. Jangan lupa untuk terus doakan de ya 😊
Malam ini, terasa ada gemuruh di dalam dada. Gemetar. Perasaan apa ini? Yang aku tahu, kamu akan segera pergi. Kamu yang luar biasa menjaga dirimu dengan ibadah yang rasanya tak bisa aku tandingi. Kamu yang selalu mengatakan "iya" jika aku butuh. Apa aku mulai takut, tidak ada lagi yang menjagaku disini setelah kamu pergi?
Sebenarnya, aku bukanlah siapa-siapa jika di kumpulkan dengan orang-orang seperti kamu. Selama ini, aku hanya bagian pelengkap dari kisah hidupmu. Tapi biar bagaimanapun, ntah kenapa ada yang hilang saat kamu mengatakan akan segera pergi. Terasa ada penyesalan mengapa selama ini aku diberi kesempatan untuk berdekatan dengan orang sehebat kamu, tapi aku tidak banyak menghabiskan waktu untuk berjuang bersama.
Terimakasih, jazakillah, sudah memasukkan aku sebagai pelengkap kisah perjuanganmu. Meski bukan bagian terpenting, tapi aku sangat bersyukur pernah duduk berdua dan menceritakan sedikit keluh kesahku di jalan panjang ini. Dan tidak seperti yang lain, kamu selalu menerima ceritaku apa adanya tanpa sedikitpun menyela atau bahkan menyalahkan aku. Tidak pernah memberi nasehat kecuali memang aku yang memintanya. Disinilah letak kenyamananku bersama kamu.
Kamu bisa jadi guru spiritual, guru ngaji, motivator, tapi sekalipun kamu tidak pernah menunjukkan sikab kalau ilmu kamu jauh lebih tinggi dariku. Selalu bersahaja. Aahh gak cukup waktu kalau semua kebaikanmu aku ceritakan disini, karena memang kamu begitu luar biasanya.
Tapi, mau tidak mau, aku harus segera melepasmu. Karena kamu punya tugas mulia disana. Menyempurnakan agama dan menutup masa sendirimu. Saatnya kamu maju lagi satu langkah mendahuluiku dalam perjalanan hidup ini. Seperti dulu, kamu berhasil bikin orangtua ku ngomel karena kamu duluan wisuda 😊. Maaf juga karena orangtuaku selalu menjadikan kamu patokan dalam langkah-langkah kaki kecil kita. Ya bagaimana lagi, cuma kamu yang mereka percaya.
Sekali lagi, jazakillah khair ukhtina Fitrialisma S.Pd. Jangan lupa untuk terus doakan de ya 😊
Ukhh.. Terharu pula awak bacanya
ReplyDeleteTerharu aja nyo?? Padahal saya nulisnya sambil nangis wkwkwkwk
DeleteDh bgus lah buat awak terharu,, berarti dlm tulisan akak tu dh ada roh nya... Jd org yg bca bsa merasakan,,, eaaakkkk 😂
Delete