Kamu, Adalah Tokoh Utama Dalam Drama kehidupanmu sendiri


Assalamu'alaikum wr wb

Haloo,
Ga terasa ternyata ini sudah malam terakhir aja kita diblog challenge.  Ya semogalah tulisan ini bisa jadi penutup yang menyenangkan dichallenge kali ini . Semoga 😊

~~~~

Drama, mungkin sebagian dari kita mengartikannya dengan sebuah tontonan yang membuat emosi kita serasa dipermainkan. Kadang kita dibuat nangis, marah, sakit hati, bahkan baper sendiri gigit-gigit bantal saking emosinya.

Tahukah kamu, bahwa sebenarnya perjalanan hidup kita juga adalah drama. Dan, tokoh utamanya adalah kita sendiri. Bahkan sekarangpun sebenarnya sudah ditonton oleh banyak orang. Mungkin juga sudah bikin emosi mereka diaduk-aduk oleh adegan demi adegan yang sudah kita mainkan selama ini. Setiap genre cerita yang kita sajikan. Ntah itu fantasi, adventure, komedi, horor, romance dll.

Pertanyaannya, apakah drama yang sudah kita buat ini memiliki rating yang tinggi dipasaran? Apakah orang-orang tertarik untuk terus menyaksikan perjalanan hidup yang sedang kita mainkan? Atau untuk membuat orang-orang tertarik, kita mesti membuat skandal dulu untuk drama kita? Tidak lagi hasil karya yang murni tanpa pembodohan publik.

Sekarang ini, bersyukurlah kita masih dipercaya oleh sang sutradara untuk terus memainkan kisah ini sebagai tokoh utama. Sutradara memberikan sekenario yang bagus, tapi kita dipercaya untuk berimprovisasi sesuai kebutuhan peran. Misal kita dikasih peran sedang bahagia ketiban durian runtuh, kita langsung memainkan peran bagaimana cara kita mengekspresikan bahagianya kita. Ntah itu dengan bersyukur terus traktir-traktir temen, atau kita perankan dengan datar, diem-diem rejekinya ditabung untuk masa depan 😁.
Atau sutradara ngasih kita cerita tentang kesedihan, bencana, patah hati, juga sama, tergantung kita bagaimana enaknya kita menjalankan peran itu. Hasil akhirnya, sutradarahlah yang menilai kita. Apakah kita aktor yang layak dapet honor gede atau yaaahhh seberapa dikasih aja.

Apa yang kita jalani saat ini, akan tercatat dalam sejarah hidup kita. Yang akan dibaca oleh generasi setelah kita. Paling tidak anak cucu kita nanti. Apakah peran yang kita mainkan dalam kisah ini akan menjadi inspirasi untuk mereka, atau menjadi sebuah pelajaran. Kita tahu, sombongnya fir'aun dikisah hidupnya, sekarang kita jadikan pelajaran untuk terhindar dari sifat itu. Kesabaran para nabi, kita jadikan inspirasi untuk bertahan di jalan hidup yang benar. Lantas, bagaimana nanti generasi yang akan datang menilai kisah hidup kita ini?

Selagi masih diberikan kepercayaan untuk terus berperan dalam kisah ini, semoga kita bisa membuat kisah yang baik, kisah yang membuat orang ikut menikmatinya dan menilainya sebagai tontonan yang bermanfaat, mengandung banyak nilai-nilai kebaikan dan tentunya bernilai jual tinggi.

Bagaimana ending ceritanya? Apakah bisa happy ending? Atau, sad ending?

~~~
Padahal tadi siang berasa banyak sekali yang mau ditulis, tapi lagi-lagi kaku mau nulis apa 😅. Tapi tak apalah, mungkin disimpan untuk tulisan-tulisan yang akan datang.

Sampai ketemu di challenge selanjutnya ya,

Semoga bermanfaat, maaf kalo ada salah kata, kalo ada yang salah mohoon sangat untuk dikoreksi ya.

Da daaahh

Wsslm

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan