Belajar Pada Alam

Desa Terindah, namanya Desa Pariangan.  Terletak di Sumatra barat

~~~~
Haloo, sahabat bloger sepermainan ~ wkwkwk ini sapaan siapa ya? Iya iya ngaku, ini sapaan blog sebelah. Hehehe, minjem bentar ga papa yaa πŸ˜‰..

Malam ini banyak bintang, udaranya sejuk, plus banyak suara kodok. Kata mamak, kayaknya mau banjir ni, suara kodoknya makin deket soalnya. Nasib lah hidup di tepi danau. Untungnya sekarang sudah ada pintu air, jadi banjirnya ga masuk rumah. Kecuali kalau pintu airnya pun dah kelelep sama banjir wkwkwk, baru lah airnya masuk rumah juga pada akhirnya πŸ˜….

Kita ngomongin alam ya malem ini. Bukan alam mbah dukun yaa 😁. Alam ini lho, tempat kita hidup sekarang. Beserta isi-isinya. Hhmm aku pernah ngikutin satu kajian ilmiah, disitu ada disinggung tentang tanda-tanda orang yang mengenal Tuhannya. Salah satu tandanya adalah orang yang memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Kalau bahasa arabnya tu "tafakur". Aku setuju sekali, karena dengan tafakur ini kita selalu bisa merasakan kebesaran Tuhan. Misalnya, pergantian siang dan malam, hubungan awan dengan hujan, pohon yang menghasilkan oksigen gratis, dan banyak lagi. "Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?". Kira-kira gitu deh. Maka aku setuju sekali kalau orang yang suka tafakur disebut salah satu tanda-tanda orang yang selalu meng esa kan Tuhannya (kalo salah mohooon sekali dikoreksi ya).

Hari ini challenge nya tentang belajar pada alam. Aku sebenernya terfikir tentang kejadian pagi tadi waktu aku ngambil ikan di kerambah untuk konsumen yang dah nungguin. Yah karena cuma 4 kilo, jadi aku coba ambil sendiri. Waahh guys wkwkwk (aduuh belum cerita dah ketawa aja, malu euy πŸ˜…). Lagi-lagi saya jatoh. Karena dari daratan menuju kerambah aku pakai rakit, jadilah kejadian semacam ini sering terjadi. Aku dah dapetin 4 kilo ikan, ikan aku masukin  karung beras biar aman, terus mau balik ke darat, eehh rakitnya ga terkontrol, jadilah byaaarrr byuurrr 😣. Aahh khawatir sekali ikan tu lepas, soalnya karung dah terbuka lebar dan posisi ikan dah kluar sebagian. Tapiiii, Alhamdulillah ikannya anteeeng, dieeem aja di rakit tu. Ok aku cepet kedarat terus pelan-pelan masukin lagi ikannya baik-baik. Dah masuk karung baru lah mereka loncat-loncat lagi.

Sepanjang pulang dengan keadaan basah aku mikir. Memang ya kalau sudah rezeki dia ga bakal lari kemana-mana. Bahkan aku pernah, ikan sudah di ember, dah aman sekali rasanya, eh tahu-tahu digondol kucing, atauuuu digondol orang heheheπŸ˜…. Mungkin waktu itu bukan rezekinya aku. Aku juga pernah baca buku, tentang perjalanan garam sampai ke mulut kita. Ternyata cukup panjang. Dari lautan ntah mana-mana, terus dijemur ntah dipantai mana, terus masuk gudang ntah daerah mana, terus masuk warung depan rumah, terus masuk dapur mamak, terus mamak nyayur, kita makan barulah si garam ketemu mulut kita. Terus lagi aku pernah cerita tentang cicak. Cicak yang cuma bisa diam-diam merayap di dinding, eehh punya rezeki seekor nyamuk yang bisa terbang kemana-mana. Kalau difikir yang bodohanlah si nyamuk kenapa pulak mau dekat-dekat kedinding yang banyak cicaknya. Tapi ternyata si nyamuk memang sudah ditugaskan untuk menjadi rezekinya cicak.

Kadang kita memang malas sekali memikirkan hal-hal yang seperti ini. Kita merasa ga perlu untuk memikirkannya. Tapi bagi aku pribadi, alam selalu punya rahasia unik yang buat aku betah menghamba.  

Sepertinya kita juga tidak perlu jauh-jauh kalau ingin belajar pada alam. Kita ini kan juga bagian dari alam. Kalau kita mau berfikir sebentaar saja, kita masuk ke dalam diri kita ini, kedalam pembuluh darah, darah yang setiap saat mengangkut sari-sari makanan terus dibawa ke organ yang membutuhkan supaya bisa membuat kita masih bisa bernafas, berjalan, berfikir dll. Kira-kira siapakah yang memerintahkan sel-sel darah kita itu untuk terus bergerak memenuhi kebutuhan tubuh kita?? 

Waahh banyak sekali rasanya yang ingin diceritakan kalau mengenai ini. Tapi mungkin lain kali yaa.. 
Pegel euy.. hehehe

Semoga bermanfaat, dan jangan lupa koreksi jika salah ya..

Da daaahh

Wsslm

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Hanya Perlu Terbiasa #part2