Rumahku Istanaku


Haloo,
Setelah semalam aku yang memberi challange, saatnya malam ini aku yang di challange. Yaah namanaya yang ngasih challange masih ABG ting ting, jadi maklum-maklum ya judulnya lurus-lurus. Wkwkwk 😀 sorry...

Sebenernya bingung ni nanti tulisan ini berakhir kemana. Apakah berakhir dengan ke"baperan" aku lagi? Kita lihat aja ya 😊. Soalnya sudah ada yang komplen, katanya gini "Nagisa ni tulisannya diawal lurus, ilmiah, tapi ujung-ujungnya teteeep aja baper". Waaah iya kah?? Maaf ya hihihi.

Ok sook, kita balik ke rumahku istanaku.

Rumah, aku pernah membaca tulisan mas Kurniawan gunadi yang judulnya "Rumah dan Sebuah Kata Pulang". Walau pendek, tapi aku suka sekali meresapi setiap makna dari tulisannya.

"Perjalanan ini mengingatkan kita bahwa kita punya tempat bermula. Suatu tempat yang lama kita huni. Suatu tempat yang bernama rumah.

Dan sudah sejauh ini kita meninggalkannya. Rumah menjadi sesuatu yang paling sering kita tinggal pergi, tapi selalu berhasil membuat kita merasa ingin pulang.

Sejauh apapun perjalanan yang kita lakukan, setinggi apapun langit yang ingin kita capai. Kita akan kembali.

Seperti sebuah roda yang berputar, dimana sebuah titik berawal di sanalah ia akan kembali.

Perjalanan ini mengajarkan kita bahwa kita tidak bisa selamanya tinggal di luar. Ada hal yang bisa memberi kita rasa aman dan terlindungi. Kita bisa tidur nyenyak tanpa takut ada yang akan mencuri, terutama mencuri hati kita. Karena di sanalah kunci rumah itu berada.

Pada akhirnya kita akan pulang ke tempat kita bermula. Kembali kepada (si)apapun yang kita sebut sebagai rumah. Dimana lelah kita berakhir dan kita membangun cinta" (Kurniawangunadi).

Aku sangat sepakaaat sekali dengan tulisan ini. Rumah adalah suatu tempat yang sebenarnya paling kita rindukan. Adalah tempat yang selalu berhasil menarik kita kembali. Sesering apapun kita pergi, selama apapun kita pergi, sejauh apapun kita pergi, rumah adalah sesuatu yang paling setia menunggu kita untuk pulang. Membuat kita nyaman melebihi tempat-tempat yang lain.

Selama ini mungkin kita selalu bermimpi, ingin kesana, ingin kesitu, tinggal ditempat yang jauuh lebih indah, lebih mewah, lebih luas, tapi rasanya tidak menunggu waktu lama untuk kita segera bosan dan akhirnya terfikir untuk pulang saja.

Hhmmm, aku ingin menjadi seperti rumah (eh mulai ni kayaknya 😁). Menjadi rumahmu dan istanamu. Rumah dimana betapa seringpun kamu tinggal pergi, tapi selalu sedia menantimu kembali. Istanamu yang membuatmu selalu merasa nyaman dan aman. Menjadi tempat yang membuatmu merasa selalu terlindungi. Memberimu kebebasan untuk melakukan apapun didalamnya tanpa takut ada yang mengganggu keberadaanmu disana.

Tapi, kalau bisa rawatlah aku dengan baik. Agar saat kamu kembali atau hadir nanti, aku masih berdiri kokoh tidak lapuk dimakan rayap. Masih menyimpan kenyamanan untuk kamu kembali beristirahat di dalamnya.

😊 maaf ya kalau lagi-lagi ntah apa-apa di endingnya.

Hhmm semoga bermanfaat

Seeee uuuuu

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan