Review Tempat Makan Sekitaran Kampus UR Pekanbaru Part 1 "Ayam Bakar Mas Putut"
Haloo..
Sebelum blog ini bersarang laba-laba karena lama tak berpengunjung 😁, aku coba coret-coret lagi yaa.. Hmmm, coz i 'm hungry, gimana kalau review tempat makan aja?? 😉
Ok coba yuuk
2 minggu yang lalu aku kembali ke kota perjuangan. Yap! Pekanbaru city. Awalnya si cuma perjalanan dinas, tapi akhirnya sampai satu minggu juga aku mondar mandir di kota tercintaku ini. Walau puaanasnya ga ketulungan, tapi tetap dirindukan 😄😆😬..
Siang itu aku mondar mandir kampus nyari tempat makan, tapi akhirnya keluar dari komplek kampus dan masuk ke Binakrida. Perasaan baru setahun ditinggal, tapi sudah banyak sekali perubahan. Ada beberapa tempat makan yang masi stay berdiri tidak termakan zaman. Dan banyak juga tempat makan yang sepertinya tidak bisa mempertahankan dirinya dan sekarang tergantikan. Mungkin sedikit tips untuk yang mau membuka usaha makan di dekat kampus kalau mau bertahan lama. Yang pertama dan utama "murah", yang kedua "nyaman untuk leyeh-leyeh" yang ketiga "tempat parkir aman". Itu kalau standartnya saya lhoo yaa.. Kalau ada pendapat lain monggooo..
Buat review tempat makan yang pertama ini, aku pilih "ayam bakar mas putut".
Dulu waktu aku masi kuliah, letaknya sebelah kiri kalau masuk dari jalan Manyar sakti Panam, artinya kalau masuk dari Binakrida jadi sebelah kanan (ya iyalaaahh).. hehehe maksudnya biar pembaca lebih jelas aja gitu lhoo.. Tapi sekarang ternyata tempatnya sudah pindah geess, pindahnya ga jauh si, dia cuma nyebrang jalan aja pindahnya 😆, alias di depan tempatnya yang lama.
Waktu itu aku masuk belum pas jam makan, jadi masi syepiih sekali. Cuma ada 2 pelanggan termasuk aku. Langsung deh dapat pelayanan dari mas-mas nya. Seperti dulu, ditanya mau ayam bagian apa dan yang besar atau kecil. Waktu itu aku pilih bagian paha besar (tapi aku ga nentuin pilihan paha kiri atau kanan 😂).
Kira-kira 5 menitan ayam bakarnya sudah jadi. Porsinya cukup, ada nasi, ada sambel, ada timun, ada kemangi, ada selada.. hhmmm kalau ada kerupuk harusnya lebih enak 😊.
Rasa ayam bakarnya masih sama enaknya. Lembuuut sekali. Manis juga. Bagi kamu yang penyuka sambel ekstra pedas, mungkin mas putut tidak masuk daftar favorit kamu ya. Karna disini sambelnya kurang pedas dan mengarah ke manis (cuma tetep enak kok). Itu kata lidah aku yang merasakan lho ya. Karena pernah makan bareng temen yang lidahnya anti pedes, bilang sambel di mas putut pedes. Nah berartikan setiap orang punya tingkat kekuatan lidah (ga nemu kosakata yang bagus 😥) yang berbeda. Tapi kalau makan bareng temen yang biasa makan di warung Gopek (InsyaAllah nanti kita review juga ya), tanggapannya makan di mas putut pasti beda lagi. Coz warung Gopek sooo hooott sambelnya.
Untuk lokasi parkir, cukup lapang. Tempat duduk menurut aku cukup banyak, jadi ga perlu was was ga kebagian tempat kalau niat makan disini. Bagi yang suka beseran (ups 😷) disini ada WC yang cukup nyaman. Dan yang ga kalah penting menurut aku, disediakan tempat Sholat. Walau ga gede-gede amat, tapi jadilaah.. Paling ga waktu pengunjung baca label "tempat sholat" secara ga langsung bisa ngingetin kalau-kalau lupa sholat karena kesibukan kampus. Daaaan, jadi sholat deh sebelum makan atau abis makan ayam bakarnya 😄😊.
Naah kalau untuk harga, mohon maaf ga bisa kasih informasi detail. Soalnya takut salah-salah. Yang pasti waktu aku makan satu porsi ayam ukuran besar, harganya 16.000 rupiah. Ukuran kecil kalau tidak salah 12.000 rupiah. Untuk minumnya, air putih jadi ga bayar wkwkwk.. Tapi zaman kuliah dulu es teh masih 4000 porsi jumbo, dan 3000 porsi biasa. Muda-mudahan harganya belum berubah yee..
Sepertinya segitu dulu review an ayam bakar mas putut nya. Jangan lupa untuk terus menghargai tiap butir nasi yang sudah kita beli atau terima. Karena kita tidak pernah tahu, butir nasi mana yang membawa keberkahan dimakanan kita itu. Jangan sampe nasinya nangis karena temennya kita makan, eh dia tinggal sebatang kara di piring. Ok ok ok ok ok????
Ok coba yuuk
2 minggu yang lalu aku kembali ke kota perjuangan. Yap! Pekanbaru city. Awalnya si cuma perjalanan dinas, tapi akhirnya sampai satu minggu juga aku mondar mandir di kota tercintaku ini. Walau puaanasnya ga ketulungan, tapi tetap dirindukan 😄😆😬..
Siang itu aku mondar mandir kampus nyari tempat makan, tapi akhirnya keluar dari komplek kampus dan masuk ke Binakrida. Perasaan baru setahun ditinggal, tapi sudah banyak sekali perubahan. Ada beberapa tempat makan yang masi stay berdiri tidak termakan zaman. Dan banyak juga tempat makan yang sepertinya tidak bisa mempertahankan dirinya dan sekarang tergantikan. Mungkin sedikit tips untuk yang mau membuka usaha makan di dekat kampus kalau mau bertahan lama. Yang pertama dan utama "murah", yang kedua "nyaman untuk leyeh-leyeh" yang ketiga "tempat parkir aman". Itu kalau standartnya saya lhoo yaa.. Kalau ada pendapat lain monggooo..
Buat review tempat makan yang pertama ini, aku pilih "ayam bakar mas putut".
Dulu waktu aku masi kuliah, letaknya sebelah kiri kalau masuk dari jalan Manyar sakti Panam, artinya kalau masuk dari Binakrida jadi sebelah kanan (ya iyalaaahh).. hehehe maksudnya biar pembaca lebih jelas aja gitu lhoo.. Tapi sekarang ternyata tempatnya sudah pindah geess, pindahnya ga jauh si, dia cuma nyebrang jalan aja pindahnya 😆, alias di depan tempatnya yang lama.
Waktu itu aku masuk belum pas jam makan, jadi masi syepiih sekali. Cuma ada 2 pelanggan termasuk aku. Langsung deh dapat pelayanan dari mas-mas nya. Seperti dulu, ditanya mau ayam bagian apa dan yang besar atau kecil. Waktu itu aku pilih bagian paha besar (tapi aku ga nentuin pilihan paha kiri atau kanan 😂).
Kira-kira 5 menitan ayam bakarnya sudah jadi. Porsinya cukup, ada nasi, ada sambel, ada timun, ada kemangi, ada selada.. hhmmm kalau ada kerupuk harusnya lebih enak 😊.
Rasa ayam bakarnya masih sama enaknya. Lembuuut sekali. Manis juga. Bagi kamu yang penyuka sambel ekstra pedas, mungkin mas putut tidak masuk daftar favorit kamu ya. Karna disini sambelnya kurang pedas dan mengarah ke manis (cuma tetep enak kok). Itu kata lidah aku yang merasakan lho ya. Karena pernah makan bareng temen yang lidahnya anti pedes, bilang sambel di mas putut pedes. Nah berartikan setiap orang punya tingkat kekuatan lidah (ga nemu kosakata yang bagus 😥) yang berbeda. Tapi kalau makan bareng temen yang biasa makan di warung Gopek (InsyaAllah nanti kita review juga ya), tanggapannya makan di mas putut pasti beda lagi. Coz warung Gopek sooo hooott sambelnya.
Untuk lokasi parkir, cukup lapang. Tempat duduk menurut aku cukup banyak, jadi ga perlu was was ga kebagian tempat kalau niat makan disini. Bagi yang suka beseran (ups 😷) disini ada WC yang cukup nyaman. Dan yang ga kalah penting menurut aku, disediakan tempat Sholat. Walau ga gede-gede amat, tapi jadilaah.. Paling ga waktu pengunjung baca label "tempat sholat" secara ga langsung bisa ngingetin kalau-kalau lupa sholat karena kesibukan kampus. Daaaan, jadi sholat deh sebelum makan atau abis makan ayam bakarnya 😄😊.
Naah kalau untuk harga, mohon maaf ga bisa kasih informasi detail. Soalnya takut salah-salah. Yang pasti waktu aku makan satu porsi ayam ukuran besar, harganya 16.000 rupiah. Ukuran kecil kalau tidak salah 12.000 rupiah. Untuk minumnya, air putih jadi ga bayar wkwkwk.. Tapi zaman kuliah dulu es teh masih 4000 porsi jumbo, dan 3000 porsi biasa. Muda-mudahan harganya belum berubah yee..
Sepertinya segitu dulu review an ayam bakar mas putut nya. Jangan lupa untuk terus menghargai tiap butir nasi yang sudah kita beli atau terima. Karena kita tidak pernah tahu, butir nasi mana yang membawa keberkahan dimakanan kita itu. Jangan sampe nasinya nangis karena temennya kita makan, eh dia tinggal sebatang kara di piring. Ok ok ok ok ok????
Sampai ketemu ditempat makan berikutnya yooo 😁😁😁😁
Lembutnya ayam bakar mas putut "kandasss...." |
Comments
Post a Comment