Pergi #1
Pergi = bergerak maju meninggalkan suatu tempat (kbbi).
Apa yang kamu rasakan ketika mendengar kata pergi? Yah, pergi itu identik dengan kata perpisahan. Bisa selamanya, bisa hanya sementara atau sesaat saja. Tergantung pada tujuan perginya untuk apa.
Ketika aku menuliskan kata pergi pada mesin pencari google, banyak opsi hasil pencarian yang muncul. Terutama situs-situs agen perjalanan. Kemudian beberapa judul lagu, novel, dan film yang berhubungan dengan kata pergi. Misal "Selepas kau pergi, Biar aku yang pergi, Pergi untuk kembali, Separuh jiwaku pergi, Pergilah pergi, Bawalah aku pergi, Ketika mas gagah pergi, ... " banyaklah pokoknya pergi pergi pergi.
Apa yang biasa kamu lakukan sebelum pergi? Umumnya, agar terlihat sopan kita akan meminta izin sebelum pergi, atau yang biasa kita sebut dengan pamit. Lalu mengucapkan salam. Tapi tidak jarang orang yang ketika ingin pergi, ya pergi begitu saja. Tanpa pamit tanpa salam. Tidak peduli betapa khawatirnya orang yang ditinggalkan. Aku sendiri pernah beberapa kali kena marah sama orang rumah karena pergi tanpa pamit. "Pergi ga bilang-bilang, kalo terjadi apa-apa gimana!!! Mana kami tau mau cari kamu kemana!!". Begitulah kira-kira kata-kata orang tua ketika khawatir anaknya menghilang tanpa pamit.
Sebenarnya bukan hanya karena itu. Selain untuk menghilangkan rasa khawatir, kalau kata babang, "pamit itu juga menandakan kalau kita menghargai orang yang kita tinggalkan, tidak bersikab acuh kepada orang lain". Sebenarnya aku juga merasa begitu. Misalnya saat aku duduk di teras rumah, dan ada yang meninggalkan rumah tanpa salam atau pamit, rasanya agak gimanaa gitu. Bener si, keberadaan kita jadi terasa tidak dihargai, atau kita kayak dianggap ga ada gitu.
Suatu hal yang mungkin sepele, tapi ternyata bisa melukai perasaan seseorang bukan? Yah walaupun hanya satu goresan kecil. Namun tahu kah kamu, goresan besar itu berawal dari goresan kecil. Air yang memenuhi aliran sungai itu dimulai dari tetes-tetes hujan.
Semoga kita bisa menyadari dan segera memperbaiki kesalahan kecil kita sebelum menjadi masalah besar. Sama seperti kebaikan. Kenapa kita harus selalu melakukan hal baik walau kecil? Karena kita tidak pernah tahu kebaikan kecil kita yang mana yang akan membawa kita ke syurga. Bagitu pula dengan kesalahan. Kenapa kita harus segera memperbaikinya? Karena kita tidak pernah tahu kesalahan kita yang mana yang akan menjerumuskan kita ke dalam neraka.
Maaf jika salah, koreksi jika keliru..
Apa yang kamu rasakan ketika mendengar kata pergi? Yah, pergi itu identik dengan kata perpisahan. Bisa selamanya, bisa hanya sementara atau sesaat saja. Tergantung pada tujuan perginya untuk apa.
Ketika aku menuliskan kata pergi pada mesin pencari google, banyak opsi hasil pencarian yang muncul. Terutama situs-situs agen perjalanan. Kemudian beberapa judul lagu, novel, dan film yang berhubungan dengan kata pergi. Misal "Selepas kau pergi, Biar aku yang pergi, Pergi untuk kembali, Separuh jiwaku pergi, Pergilah pergi, Bawalah aku pergi, Ketika mas gagah pergi, ... " banyaklah pokoknya pergi pergi pergi.
Apa yang biasa kamu lakukan sebelum pergi? Umumnya, agar terlihat sopan kita akan meminta izin sebelum pergi, atau yang biasa kita sebut dengan pamit. Lalu mengucapkan salam. Tapi tidak jarang orang yang ketika ingin pergi, ya pergi begitu saja. Tanpa pamit tanpa salam. Tidak peduli betapa khawatirnya orang yang ditinggalkan. Aku sendiri pernah beberapa kali kena marah sama orang rumah karena pergi tanpa pamit. "Pergi ga bilang-bilang, kalo terjadi apa-apa gimana!!! Mana kami tau mau cari kamu kemana!!". Begitulah kira-kira kata-kata orang tua ketika khawatir anaknya menghilang tanpa pamit.
Sebenarnya bukan hanya karena itu. Selain untuk menghilangkan rasa khawatir, kalau kata babang, "pamit itu juga menandakan kalau kita menghargai orang yang kita tinggalkan, tidak bersikab acuh kepada orang lain". Sebenarnya aku juga merasa begitu. Misalnya saat aku duduk di teras rumah, dan ada yang meninggalkan rumah tanpa salam atau pamit, rasanya agak gimanaa gitu. Bener si, keberadaan kita jadi terasa tidak dihargai, atau kita kayak dianggap ga ada gitu.
Suatu hal yang mungkin sepele, tapi ternyata bisa melukai perasaan seseorang bukan? Yah walaupun hanya satu goresan kecil. Namun tahu kah kamu, goresan besar itu berawal dari goresan kecil. Air yang memenuhi aliran sungai itu dimulai dari tetes-tetes hujan.
Semoga kita bisa menyadari dan segera memperbaiki kesalahan kecil kita sebelum menjadi masalah besar. Sama seperti kebaikan. Kenapa kita harus selalu melakukan hal baik walau kecil? Karena kita tidak pernah tahu kebaikan kecil kita yang mana yang akan membawa kita ke syurga. Bagitu pula dengan kesalahan. Kenapa kita harus segera memperbaikinya? Karena kita tidak pernah tahu kesalahan kita yang mana yang akan menjerumuskan kita ke dalam neraka.
Maaf jika salah, koreksi jika keliru..
Comments
Post a Comment