Sesuatu yang Berharga
Tidak ada gunanya memiliki sesuatu yang berharga, jika kau tidak bisa melindunginya ,-Portgas D Ace (One piece).
Kira-kira apa yang paling berharga yang kamu miliki di dunia ini? Setiap orang mungkin punya jawabannya masing-masing. Mungkin ada yang mantap menjawab Agama, ilmu, impian, kepercayaan, orang tua, anak, keluarga, sahabat, pacar, hp, pekerjaan, uang, kesehatan dan lain-lain.
Kira-kira apa yang paling berharga yang kamu miliki di dunia ini? Setiap orang mungkin punya jawabannya masing-masing. Mungkin ada yang mantap menjawab Agama, ilmu, impian, kepercayaan, orang tua, anak, keluarga, sahabat, pacar, hp, pekerjaan, uang, kesehatan dan lain-lain.
Tapi kadang, sesuatu yang berharga itu baru kita anggap sangat berharga ketika kita tidak lagi bisa memilikinya. Kita tidak lagi sempat melindunginya. Mungkin, aku menjadi bagian orang-orang yang selalu terlambat mengakui bahwa sesuatu itu sangatlah berharga untuk seharusnya aku lindungi. Ujung-ujungnya, meratapi penyesalan.
Kadang juga, kita merasa sangat sepele memperlakukan orang atau apapun yang sebenarnya berharga itu. Misalnya, ketika kita dipanggil orang tua, kita malas-malasan menjawab atau bahkan kita menjawab dengan nada lebih tinggi dari orang tua kita. Apakah kita pernah membayangkan, kalau suatu hari nanti suara itu tidak lagi pernah terdengar memanggil kita. Mungkin kita baru merasakan yang namanya rindu setengah mati.
Keluarga dan sahabat, yang sering sekali kita abaikan, padahal bahagianya kita hari ini bersama mereka, tidak pasti bisa kita rasakan lagi ke esokan harinya. Abang, kakak, mereka pasti akan memiliki keluarga baru. Sahabat, mungkin saja esok ia akan menggapai impiannya dan sibuk dengan dunia barunya. Bagaimana dengan kamu? Akhirnya duduk di pojokan kamar memandangi foto mereka sambil mengenang-ngenang masa bermain bersama. Tidak akan ada artinya lagi kata "rindu".
Ilmu, yang dulunya kita masih sempat bolos sekolah, bolos kuliah, malas belajar, malas mencatat materi, dengan alasan "ga suka gurunya, ga suka dosennya, dll". Nanti, ketika semua fasilitas itu tidak lagi bisa kita nikmati, sementara orang lain punya banyak kesempatan untuk terus belajar, baru hati kita berteriak-teriak ingin sekolah lagi, kangen pakai seragam sekolah, kangen kantin kampus, kangen suasana ujian, kangen kangen kangen.
Atau uang??? Pernah tidak kita merogoh semua kocek di celana, di jaket, di tas, hanya untuk mencari koin kembalian beli pulsa awal bulan lalu. Sambil mengingat-ingat dimana letak koin seribu perak itu, kita terus berharap bisa beli telur untuk lauk makan hari ini. Kata koin "aahh gue ngumpet aja, loe cari gue karna uang kertas loe dah berpindah kelain hati kan?" .
Dan masih banyak lagi bukan???
Kata Nami (One piece) hidup ini seperti pensil. Lama-lama pasti akan habis. Tapi habis untuk mencoretkan kisah kita. So, sebaiknya kita tidak habiskan dengan penyesalan dan penyesalan terus. Kita sadari sesegera mungkin kalau kita punya sesuatu yang berharga untuk kita lindungi dan jaga mulai hari ini. Penyesalan hanya akan ada, ketika kita tidak berusaha keras melindungi semua itu. Tapi jika kita sudah melakukan yang terbaik, dan sesuatu yang berharga itu harus meninggalkan kita hari inipun, kita pasti akan rela. Walau mungkin kita menangis. Tapi dalam senyum.
Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment