As Long As You Love Me

"As long as you love me"

Beberapa kali kalimat ini terlantun dari lagu yang sedang aku dengarkan. Lagu lawas dari backstreetboys. Liriknya cukup membuat aku tertarik, terutama pada bagian,

I dont care who you are
Where you're from
What you did
As long as you love me

Kenapa tertarik?, hhmmm mungkin sedang pas sama apa yang sedang aku fikirkan belakangan ini (apa sih buk??)

Hhmmm sebenarnya apa yang ingin aku bicarakan sekarang ini adalah tentang kapasitas hati seseorang dalam menerima sesuatu. Bisa saja kita menerima sesuatu, apapun itu, darimana asalnya, apapun kejelekannya, tapi hati kita bisa menerimanya. Tapi sewaktu waktu, sesuatu itu harus pergi dari hati kita, kita sebagai yang memiliki hati yang pernah ia tinggali, kadang mungkin bisa merelakan, ataupun bisa jadi menutup hati kita rapat-rapat agar ia tetap tinggal.

Bagaimana kah sebaiknya??

Lagu ini, "as long as you love me" memberiku sedikit alasan untuk memberi sikab. Anggaplah kita ini sebagai sebuah rumah. Hati kita ini adalah rumah untuk seseorang atau apapun yang kita cintai dan izinkan untuk tinggal disana. Ia datang dan tinggal disana saat ia memang membutuhkan tempat tinggal. Lalu ia pergi untuk menyegarkan harinya. Kita sebagai rumah memang harusnya menjadi tempat yang paling sering ditinggal pergi, namun tetap setia menunggu untuk didatangi kembali. Mungkin dari luar sanalah ia dapat lebih cepat mengerti, bahwa seluas apapun langkahnya, ujung-ujungnya ia harus kembali ke sebuah rumah yang menyediakan tempat ternyaman untuknya melepas lelah, merasakan aman, dan tentu saja leluasa dalam melakukan apapun.

As long as you love me, selama kamu mencintaiku. Mungkin begitulah sebaiknya. Kita bisa merasa memiliki sesuatu, asalkan sesuatu itu mau kita miliki. Rasanya, akan tidak nyaman jika kita merasa memiliki, tapi apa yang kita miliki justru berfikir sebaliknya. Akan lebih baik jika kita tidak memaksakan kehendak untuk terus mengurungnya di dalam hati kita. Biarlah ia pergi untuk mencari apa yang ingin ia temukan di luar sana.

Jika kita adalah sebuah rumah yang nyaman untuknya, dia pasti akan kembali. Ya, dia pasti akan kembali.

Inspired by masgun

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan