Cemburu

Bolehkah aku bertanya,

Apa benar kalau aku cemburu pada orang yang memiliki banyak kesempatan dalam hidupnya? Kesempatan untuk baper, kesempatan untuk jatuh cinta, kesempatan untuk patah hati? Mungkin orang-orang akan menertawakan aku atas pertanyaan ini. Pertanyaan yang mungkin membuat orang berfikir kalau aku adalah orang yang suka mencari sensasi dan perhatian orang lain.

Tahukah kamu,

Bagaimana rasanya dikejar waktu sampai rasanya tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan ini dan itu?. Rasa takut untuk melakukan hal yang salah lantas waktumu habis seketika?
Rasanya wajar, kalau jauh didasar hati menyimpan rasa cemburu pada orang lain yang sepertinya banyak waktu untuk melakukan apapun sesuai dengan hasratnya.

Tahukah kamu,

Bagaimana rasanya takut jika tidurmu terlalu lama, lantas waktumu habis seketika? Rasanya, mata tidak ingin terpejam walau sedetik untuk menikmati sisa hari.
Rasanya wajar, kalau jauh didasar hati menyimpan rasa cemburu pada orang lain yang terlelap dengan mimpi indahnya.

Tahukah kamu,

Bagaimana rasanya tidak punya kesempatan untuk berbagi kepada orang banyak padahal kamu ingin? Rasa takut kesempatan itu habis sebelum menemukan orang yang benar-benar pantas bersamamu. Rasanya wajar, jika jauh di dasar hati menyimpan rasa cemburu pada orang lain yang bebas memilih siapapun untuk berdekatan dengannya.

Tahukah kamu,

Bagaimana rasanya tidak mempunyai kesempatan untuk bermimpi setinggi-tingginya? Rasa takut kesempatan itu habis sebelum mimpi itu tergenggam, sehingga aku harus terus belari untuk mencapainya.
Rasanya wajar, kalau aku benar-benar sangat cemburu pada orang yang memiliki mimpi, tapi masih bisa bersantai saja untuk mencapainya.

Aku cemburu, benar-benar sangat cemburu.

Nagisa

Comments

Popular posts from this blog

Without Allah I'm nothing

Awak ni Apeelaaah

Bertahan Pada Keyakinan