Sudahkah Kita Menemukannya?
Pagi ini ada yang request satu tulisan dengan judul ini. Rada bingung si mau mengawalinya dengan apa, cari inspirasi sana sini, tapi semoga terpuaskan ya dengan sudut pandang yang sesederhana ini.
Sudahkah kita menemukannya?
Menemukan apa yang sebenarnya jadi tujuan hidup kita di dunia ini. Saya jadi teringat ketika berorganisasi dulu. Dalam membuat program kerja, biasanya dibagi menjadi tiga bagian. Program Jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Bisa saja itu kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai manusia. Apa yang kita lakukan di dunia ini, bermanfaat untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek dan menengah untuk kehidupan kita di dunia, dan jangka panjang adalah untuk kehidupan kita setelah selesai dengan kehidupan di dunia ini. Alias akhirat kelak.
Sudahkah kita menemukannya?
Sesuatu yang akan membuat kita bahagia, didunia maupun di akhirat. Apa sajakah? Amalan? Sahabat? Pasangan? Keluarga?
Semuanya bisa membuat kita bahagia di dua tempat yang berbeda itu. Amalan membuat hidup kita tenang di dunia, nyaman diakhirat. Sahabat membuat hidup kita berwarna di dunia, bahagia diakhirat. kalau pasangan dan keluarga nanti-nanti saja ya, saya belum mengalami jadi tak berani nulis macam-macam.
Sudahkah kita menemukannya?
Amalan adalah apa yang kita lakukan sesuai dengan ajaran agama. Sudah pasti untuk melakukan hal yang baik. Tidak hanya ritual ibadah, tentunya masih banyak amalan lain. Dulu sekali, saya pernah diajarkan untuk mempunyai amalan unggulan yang nantinya bisa saya banggakan di hadapan Tuhan. Sederhana saja, yang penting komitmen dan konsisten dalam menjalankan. Menjaga kebersihan misalnya, atau makan selalu dengan tangan kanan, masuk wc dengan kaki kiri, keluar wc dengan kaki kanan, masuk rumah ibadah dengan kaki kanan, menyingkirkan duri di jalanan, mengasihi binatang, dan masih baanyak lagi. Semuanya terkesan sepele, tapi percayalah, kebaikan walau hanya sebesar biji zara akan terhitung pahala buat kita.
Sudahkah kita menemukannya?
Seorang sahabat yang bisa membuat kita bahagia di dunia maupun di akhirat. Tapi sahabat yang seperti apa?
Sahabat yang baik adalah, ketika melihatnya saja, sudah mengingatkan kita pada Tuhan, apalagi mendengar omongannya. Diamnya berfikir, bicaranya dzikir. Artinya apa yang keluar dari mulutnya hanyalah hal baik. Sahabat yang disaat ia sudah masuk syurga duluan tapi ia tidak melihat kita, lantas bertanya kepada Tuhan "dimana sahabatku di dunia dulu?, ia sholat bersamaku, puasa bersamaku, kenapa ia tidak ada disini bersamaku sekarang?" Lalu mungkin saja Tuhan mengijinkannya untuk menjemput kita dari neraka menuju syurga. Bahagia bukan? Ia tidak hanya care kepada kita ketika di dunia saja, tapi sampai ke syurga.
Sudahkah kita menemukannya?
#mohon koreksi jika salah
#Ramadhan part V
Comments
Post a Comment