Kupu-Kupu
Suka kupu-kupu?
Sebenarnya saya sendiri tidak begitu mengidolakan kupu-kupu. Tapi kupu-kupu mengingatkan saya pada seseorang (eheem, siapa ya??)
Lanjut,
Beberapa kali saya mendengar filosofi tentang lahirnya seekor kupu-kupu. Tentang perjuangan kupu-kupu untuk menjadi cantik.
Telur, ulat, kepompong, kupu-kupu (kasian deh lu :) ). Itulah fase metamorfosis kupu-kupu. Namun kali ini saya cuma akan membahas dari kepompong ke kupu-kupu saja. Itupun saya mengutip dari cerita banyak orang di seminar-seminar motivasi. Sekedar mengulang-ulang, karna sesuatu yang sering diulang biasanya adalah sesuatu yang penting. Makan misalnya, rutin kita ulang karna makan adalah sesuatu yang penting hehehe :).
Katanya, ketika kepompong berubah menjadi kupu-kupu, kita tidak boleh menolong kupu-kupu itu. Karna bisa membuat kupu-kupu itu cacat atau terlahir tidak sempurna. Mungkin saja karna kita tidak tahu, merasa kasian dengan perjuangan kupu-kupu yang sepertinya sulit sekali keluar dari kepompong, kita membantunya. Ternyata hal ini justru berakibat tidak baik bagi kupu-kupu kalau tidak salah ketika kupu-kupu berjuang keluar dari kepompongnya, ada suatu cairan yang mengalir ke tubuhnya yang akan membuat sayapnya mengembang dan membuat kupu-kupu bisa terbang. Jadi kalau lagi melihat kupu-kupu kesusahan keluar jangan dibantu ya, didoakan sajalah. Karna kalau kita bantu, bisa-bisa kita merusak masa depan kupu-kupu yang cantik.
Apa perlu kita bahas lagi kesimpulannya??
Hehe, sedikit saja ya..
Hhmmm, saya akan ambil beberapa sudut pandang. Dari cerita kupu-kupu tadi, saya jadi teringat dengan beberapa orang teman dan tentu saja orang tua saya sendiri. Lagi-lagi tentang perjuangan. Orang yang latar belakang hidupnya penuh dengan perjuangan, biasanya akan melahirkan orang yang mempunyai karakter yang kuat. Dia seperti bercahaya, mempunyai daya tarik tersendiri. Itu semua karena dia punya visi hidup yang jelas, teguh pendirian, dan berjuang untuk sesuatu yang dia anggap benar.
Kalau sering nonton film, coba perhatikan tokoh utamanya. Saya rasa, tidak semua tokoh utama di dalam film itu ganteng atau cantik. Naruto misalnya. Bahkan diawal tidak ada yang tertarik padanya kecuali Hinata. Tapi dipertengahan sampai akhir, semua orang menyayanginya. Termasuk Sakura yang begitu terharu dengan persahabatan yang selalu dijaga oleh Naruto.
Atau lebih gampangnya sinetron indonesia atau Ftv. Saya sering denger tokoh antagonisnya bilang gini "apa sih yang dia lihat dari loe?!! Cantik kagak kaya kagak" yah itu, daya tarik seseorang itu tidak melulu dari rupa atau harta (walau seringnya begitu hehee). Emang si, ada yang bilang kalau kita cantik 50% masalah hidup terselesaikan. Banyak sekali pengalaman yang membenarkan hal ini. Tapi, buat yang punya tampang biasa saja seperti saya ni, jangan sedihlah. Cantik atau kaya itu tidak abadi. Ilmu, kemampuan, gaya hidup yang baik, itu yang akan membuat kita diterima orang lain sampai kapanpun. Bahkan sampai kita tiada.
Nb: Semoga tidak begitu lari dari kupu-kupu ya. Karna kalau pembahasannya tentang "jangan membantu orang yang sedang berjuang karna akan membuat dia menjadi tidak siap menatap masa depan" sudah sering dibahas, jadi saya ambil sudut pandang lainnya saja, hihihi..
Semoga bermanfaat :)
#Ramadhan part III
Comments
Post a Comment