Yok Menanam Cabe Di Teras Rumah
Cabe adalah salah satu bahan
makanan yang peminatnya banyak. Ni kalo cabe punya IG, bias-bisa followersnya
ngalahin artis kali ya… Iya ajalah :v
Saya sendiri termasuk orang yang
kalau makan ga pake cabe, berasa gak makan. Sudah jatuh cinta sama cabe dari bertahun-tahun
yang lalu. Sampai akhirnya, terlintas di benak saya untuk memetik buah cabe
sendiri di rumah. Terbayang aja gitu buat merawatnya dan mengambil hasilnya.
Walaupun saya bukan berasal dari
fakultas Pertanian, tapi tidak ada salahnya kali ya kalo saya share pengalaman
saya merawat cabe di teras rumah sampai memetik hasilnya. Tapi mohon maaf ya
sebelumnya, karna ini pengalaman pribadi, jadi jika prosedur yang saya
sampaikan mungkin tidak sama seperti di buku. Ok, yoookkk…
Persiapan Media Tanam
Karna judulnya menanam cabe di
teras rumah, media tanam yang kita gunakan bisa dari pot bunga yang agak besar.
Bisa juga menggunakan polibek. Disesuaikan saja ya.
Penyemaian
Banyak orang yang menganggap menanam cabe ini sulit. Ketika browsing
di internet, prosedur dari penyemaian sampai perawatannya itu seperti sangat
ribet sekali. Padahal, kalau pengalaman saya pribadi saya tinggal ambil cabe di
dapur (yang sudah merah ya) terus keluarkan bijinya dan langsung saya tebar ke
media semai. Media semai bisa kita buat dari ban bekas yang diisi tanah atau
apa saja yang ada tanahnya bias kok. Selanjutnya media semai sebaiknya
dihindarkan dari paparan matahari langsung. Karena dari pengalaman saya kalau
cuaca sangat terik, hasilnya akan tidak terlalu baik.
Biasanya 1-2 minggu biji cabe tadi sudah mulai mencambah (bahasa
sendiri) alias sudah terlihat akar dan 2 daun pertama mulai terbuka.
Pemindahan bibit cabe ke media
tanam pot
Pemindahan ke media tanam pot bisa kita lakukan setelah cabe berdaun 3
atau 4. Caranya, angkat benih cabe dari media semai dengan hati-hati (jangan sampai
akarnya putus ya). Saya biasanya langsung menggunakan tangan. Kita hanya perlu
memasukkn jari telunjuk sekitar 1 sampai 2 cm ke dalam tanah untuk mengeluarkan
cabe dari media semai tersebut. Lalu segera pindahkan ke dalam pot yang telah
kita sediakan.
Catatan : Ketika menanam di
dalam pot, kita tidak perlu memadatkan tanahnya ya. Cukup ditimbun, tidak perlu
ditekan.
Perawatan
Ketika masuk ke masa perawatan, memang akan ada suka dukanya guys (yah
elah gaya). Disinilah kita dituntut untuk mencintai (ampuuuunn). Kita harus
luangkan sedikit waktu untuk merawat cabe kita itu. Hehehe dah serius amat ya,
gagaga lebay ni…
Tidak selebay itu kok tenaang, kita Cuma harus sirami cabe kita dua
kali sehari yaitu pagi dan sore hari saja. Emang sih, kadang muncul hama
pengganggu seperti semut, kutu cabe dan
kawan-kawannya. Tapi itu semua bisa diatasi dengan cara alami kok. Kalau bisa,
eh salah, harus bisa ya. Kita hindari bahan kimia ya kawan. Alasanya
kapan-kapan aja ya kita bahas.
Balik ke pembasmi hama dengan bahan alami tadi. Biasanya saya mengusir
hama-hama pengganggu dengan air bawang putih. Caranya bawang putih diblender,
saring ampasnya(karna kalo gak disaring akan merusak sprey) lalu semprotkan ke
daun dan batang cabe dengan menggunakan sprey.
Selain bawang putih, kita juga bisa menggunakan bahan alami lain, tapi
nanti-nanti ya kita bahas, soalnya saya belum coba terapkan sendiri selain
bawang putih.
Catatan : yang terpenting dalam
perawatan adalah, rawatlah dengan tulus. Cabe juga makhluk hidup, saya percaya
semua makhluk hidup butuh ketulusan dalam menjalin hubungan (azeeek, kok jadi Baper seh).
Panen
Perlu dibahas tidak ya, soalnya kalau panen kita hanya perlu petik
cabenya, hehehe. Pokoknya petik cabenya baik-baik ya, dan selamat menikmati
hasil jerih payah sendiri. Dijamin rasanya pasti lebih pedas… J
Sekali lagi mohon maaf bila ada istilah-istilah yang menyalahi istilah
sebenarnya dalam bidang pertanian, saya hanya berbagi pengalaman. Semoga bermanfaat.
Kritik dan saran langsung saja ke nagisa77dede@gmail.com
#mohonbimbingannya
Comments
Post a Comment