Agar Legowo ditinggal Teman
Hmmmm….
Ada yang merasa ditinggal temen?
Atau lebih mendalam, ada yang merasa dikhianati temen?
Merasa terasing, merasa terpojok, yaah merasa sendirian
pasti. Kadang hati dirundung perasaan tidak enak, sesek, dan selalu merasa
setiap orang sedang menceritakan kejelekan kita. Akhirnya kita jadi malas
melakukan hal-hal jika berhubungan dengan mereka. Misalnya dilingkugan sekolah,
di lingkungan kampus, atau bahkan dilingkungan kerja.
Sakitan mana, dikhianati pacar, atau dikhianati temen?
Nah kalau pertanyaannya seperti ini, setiap orang pasti
punya pandangan sendiri. Bisa jadi tergantung dari kualitas suatu hubungan,
kondisi psikologis orangnya, latar belakang cerita pengkhianatan itu sendiri
dan lain-lain.
Kalau pertanyaannya dirubah gimana?
Banyakan mana masalah yang timbul akibat dikhianati temen
atau pacar?
Lagi-lagi mungkin setiap orang punya pandangan berbeda ya.
Cuma sejauh mata memandang (hhmm), menurut saya lho ya…, ketika dikhianatin
temen, dunia seakan menjauh. Apalagi ni kalau kasusnya temen kita itu berubah
jadi rubah, atau lebih gampangnya bunglon deh. Kita sama-sama fahamlahkan
bagaimana kebiasaan 2 makhluk hidup itu.
Nah jeleknya kita, buruknya kita, bakalan cepet menyebar
seantero kampus. Jadi penyakit “anti aku” itu seakan menular kesemua
orang. Kebayangkan bagaimana raanya ketika semua orang memandang sinis? Dalam hati
kita bertanya “why??? Wae?? Apa aku ada
salah sama mereka?”
Jadilah bener lirik lagu “B” salah satu Ost drama korea
Dream high 2 “Dibandingkan dengan
kesedihanku saat ini, melihat ekspresi orang memandangku jauh lebih meyakitkan”
Pertanyaannya, apakah kita akan terus meratapinya?? Pulang kuliah
lempar tas, lalu menangis sejadi-jadinya. Masuk kamar mandi rendam kepala dalam
bak air lalu teriak sekeras mungkin?? (aahh sepertinya terlalu didramatisir ya
hihi).
Boleh kok, tidak ada siapapun yang berhak melarang kita
melakukan itu. Seperti lirik salah satu Ost drama korea heartstring, “Ketika
air mata mulai mengalir, berteriaklah yang keras, sehingga kesediahan itu terkejut
lalu pergi. Ketika hati terasa sangat sakit, tertawalah yang keras, sehingga harapan
itu mendengar dan dating menghampiri”.
Begitulah, untuk beberapa saat, biarkan emosi kita mengalir.
Menangislah. Tidak peduli ada tetangga yang dengar lalu kita disangka “kunti”. Menangislah
seakan inilah terakhir kalinya kita dikecewakan seseorang. Setelah bosan
menangis, inilah saatnya kita mengangkat diri kita kembali.
Yang petama,
Hadapkan diri kita kecermin, tatap setiap garis wajah kita,
dan tatap mata kita sendiri dicermin itu. Katakan “kamu pantas untuk bahagia”.
Langit tidak akan runtuh jika semua orang mendadak membencimu.
Waktu akan terus berjalan, dengarkanlah denting jam yang tidak berhenti walau
sedetik. “Angkat kepalamu princes, nanti
mahkotamu jatuh”. Begitukan kata ABG kekinian??
Kedua
Berusahalah untuk tidak lagibergantung pada orang lain. Eeiittts,
wait!! Bukan berarti kamu jadi anti sosial ya, bukaaan.. nooo…
Maksudnya, kita harus lebih mandiri. Penuhi kebutuhan hidup
kita sendiri, belajar yang rajin supaya ujian tetap terlihat cantik, ga clingak
clinguk apalagi garuk-garuk kepala… pokoknya kita harus tunjukkan pada dunia
kalau kitalah orang yang dibutuhkan mereka. Sepakat?? Sepkat ajalah yaaa..
Ketiga
Smile…. ZzZzZz , emang susah sih, atas apa yang telah
terjadi, mungkinkah kita bisa tersenyum? But, senyum yang saya maksudkan adalah
senyum cool gitu, hihi (kalo bisa yang
lihat sampe beku).
Tebarkan energi positif disetiap senyum dingin kita. Ingat ya
, senyum dingin. Bukan senyum muka dua, atau juga bukan senyum iba (ngamek ngamek kata orang Riau).
Apa yang terjadi dimasa lalu jadikan modal untuk kita
berhati-hati melangkah. Jika masih ada desas desus tak sedap tentang kita,
biarkan mereka menghabiskan energi mereka untuk terus seperti itu. Jangan
biarkan diri kita merugi atas kebodohan mereka. Kita terus saja melangkah,
bahkan kalau bias kita terbang. Fikirkan hal-hal baik yang akan terjadi setelah
ini.
“Hujan akan tetap
turun meski ia dibenci, karena dia datang bukan untuk mereka. Dia datang hanya
untuk orang yang membutuhkan dan
merindukannya (masgun).”
So guys, jangan habiskan energi kita untuk memikirkan orang
yang tidak menyukai kita. Sebaik apapun kita, sesholeh apapun kita, sebenar
apapun kita, secantik apapun kita, seganteng apapun kita, sekaya apapun kita,
sepintar apapun kita, se apa-apapun kita, percayalah, masih akan ada orang yang
tidak menyukai kita. Lantas kenapa kita harus repot menjadi orang lain supaya
disenangi?? Jadilah diri sendiri, selagi itu baik. Dan teruslah melangkah.
Fighting!!!
Kritik dan saran langsung ke nagisa77dede@gmail.com
#mohonbimbingan
#belajarnulis
Hmmm.. kalimat yg terakhir tu mantap. Pas gulanya
ReplyDeleteAsal jangan pas kopinya ya mbak, nanti malah pahit.. hehehe..
ReplyDeletesalam kenal mbak santi
Hujan akan tetap turun meski ia dibenci, karena dia datang bukan untuk mereka. Dia datang hanya untuk orang yang membutuhkan dan merindukannya
ReplyDeleteSuka dengan kata" yg ini mbak nagisa....
terimakasih mbak nana :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
Delete